Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID–
Pemerintah Kabupaten Bondowoso saat ini tengah menggodok calon Sekretaris Daerah (Sekda) lewat tim panitia seleksi (Pansel) terbuka JPT Pratama Sekretaris Daerah Tahun 2022.
Diketahui lewat pengumuman resmi Pansel JPT Pratama per-tanggal 21 Februari 2022, ada 11 orang yang lolos administrasi.
Nantinya setelah melalui serangkaian test, hasil seleksi 11 orang itu akan mengerucut menjadi tiga orang pada tahapan seleksi akhir, yang akan diserahkan kepada Bupati Salwa Arifin.
Pengamat Kebijakan Publik Kabupaten Bondowoso Rudi Imam mengatakan, dari 11 orang peserta open bidding itu, tentunya memiliki skill yang berbeda, sehingga Bupati harus benar-benar selektif.
Menurut Rudi, Sekda adalah koordinator pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, serta berkedudukan strategis, baik dari sisi politis maupun non politis di pemerintahan,
Rudi mengungkapkan, jika Bupati salah memilih orang, apalagi backgroundnya tidak pengalaman dalam tatanan kepemerintahan, maka nanti akan menyulitkan pihak eksekutif.
“Yang sulit nanti Bupati sendiri” ucap Rudi, Selasa (22/2/2022).
Selain itu, kata Rudi, pertarungan yang sebenarnya dalam merebut kursi Sekda ada di detik akhir saat pengumuman tiga besar.
“Di tiga besar itu pertarungan berat peserta open bidding Sekda ini bisa dilihat” ujar mantan Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Bondowoso ini.
Rudi melanjutkan, untuk menentukan satu diantara tiga besar peserta open bidding Sekda Bondowoso tidak lepas dari tangan Bupati Salwa.
Oleh karenanya, lanjut dia, Bupati harus berani tegak lurus, jangan mau didikte atau di intervensi oleh orang-orang politik untuk meng-golkan orang-orangnya.
“Bupati harus betul-betul memilih orang yang tepat, obyektif bukan subyektif. Jangan sampai mengulang sejarah yang seperti dulu. Bupati harus berani lurus tegak dan tegas” harapnya.
Ketua Yayasan keluarga besar Kironggo Bondowoso ini menyarankan, orang-orang politik baik disekitar Bupati atau di luar lingkaran Bupati, agar tidak terlalu mencampuri urusan yang ditentukan oleh Bupati.
“Agar Bupati tidak bingung, nanti bisa salah pilih, jika salah pilih gaduh lagi, kan kasihan Bupati” ungkap Rudi.
Dia berharap, dalam proses seleksi hingga nanti pada akhirnya menghasilkan satu orang Sekda terpilih ,tidak ada kegaduhan lagi.
“Saya sebagai masyarakat, berharap nanti pasca ditetapkan satu orang sebagai Sekda, tidak ada isu-isu jual beli jabatan lagi, tidak ada kegaduhan seperti kemarin-kemarin. Semoga Bupati Salwa tegas mengambil keputusannya sendiri tampa adanya intervensi” pungkas dia.
Untuk diketahui, sejak tahun 2020 atau hampir 1,5 tahun kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso diisi oleh PJ, menggantikan Sekda definitif sebelumnya yakni Syaifullah. Dia terpaksa dinonaktifkan karena tersandung kasus hukum.
Saat ini proses lelang jabatan atau open bidding Sekda memasuki tahapan penyerahan makalah secara online, seleksi kompetensi manajerial melalui assesment test. Dikuti dari laman Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Bondowoso (bkpsdm.go.id).
Adapun susunan keanggotaan pansel terbuka JPT Pratama Sekda Bondowoso Tahun 2022 sebagai berikut:
- Indah Wahyuni M,si Kepala BKD Jatim sebagai ketua merangkap anggota.
- Drs Heru Purwaka MM Kepala kantor regional II BKN, sebagai sekretaris merangkap anggota.
- Prof Halim Soebahar MA guru besar institut agama islam negeri Jember (anggota).
- KH Imam Barmawi Burhan, pakar/ tokoh masyarakat (anggota)
- Dr Rini Anggraini MH Dosen FH Universitas Negeri Jember sebagai anggota.(Ubay)