Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Banyak cara yang dapat dilakukan oleh para pemeluk agama Islam atau ummat muslim, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satunya dengan membaca Al-Qur’an dan Sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Cara itu dilakukan sebagai wujud penghambaan dan ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT, selain untuk mengharap barokah serta syafaatNYA, baik ketika masa hidup di dunia ataupun setelah masa kematiannya kelak di hari akhir.
Di Bondowoso, ada tradisi membaca Al-Qur’an dan Sholawat Nariyah 4444 dengan berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat lain. Tradisi yang sudah berjalan selama puluhan tahun itu, kini mendapat atensi yang besar ditengah masyarakat.
Jam’iyah Sema’an Khotmil Qur’an dan Sholawat Bersama Huffadh yang dilaksanakan rutin setiap Rabu Legi itu, merupakan warisan dari Ulama’ kesohor di Jawa Timur khususnya di wilayah Situbondo-Bondowoso dan sekitarnya, beliau adalah Hadratus Syekh KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin.
Pada rutinan Rabu Legi kali ini bertempat di Desa Sukodono, Kecamatan Pujer, Rabu (07/09) sekitar 83 titik yang dijadikan tempat untuk melaksanakan khataman Al-Qur’an. Dihadiri oleh sejumlah Masyayikh, Ketua Tanfidziah PCNU Bondowoso, pengurus MWC NU dan tak terkecuali, Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir yang mewakili dari unsur pemerintah.
Dalam sambutannya, H. Ahmad Dhafir membeberkan betapa pentingnya membaca Al-Qur’an dan Sholawat yang telah diwariskan oleh para ulama’, selain untuk mengharapkan kehidupan yang tentram, serta bermunajat untuk dikaruniai kehidupan sosial yang lebih baik.
“Saya sangat bangga dan patut bersyukur bisa menjadi pelayan para hafidz/hafidzah serta bisa hadir ditengah-tengah kalian, Khotmil Qur’an dan Sholawat bersama ini penting untuk terus kita syiarkan. Tentu, hal itu bertujuan untuk kehidupan masyarakat yang lebih tentram, damai dan sejahtera,” katanya.
Ketua DPC PKB tersebut, selalu menyempatkan diri hadir dalam rutinan Rabu Legi ditengah padatnya agenda pimpinan DPRD. Sebagai seorang santri, istiqamah dalam perjuangan itu merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Apalagi, sebagai pelayan para penghafal Al-Qur’an.
“Saya begitu yakin, Khotmil Qur’an dan Sholawat bersama ini menjadi sebab dan perantara kita dijauhkan dari segala macam musibah, penyakit dan pertikaian diantara kita. Oleh karena itu saya memohon do’a kepada semua yang hadir, agar saya selalu diberikan kekuatan dan istiqamah dalam perjuangan,” Harapnya.
Disisi lain, Pembina Jam’iyah Sema’an Khotmil Qur’an dan Sholawat Bersama Huffadh, KH. Abdul Qodir Syam menjelaskan mengenai tantangan generasi muslim akhir zaman, selain itu beliau juga memaparkan bagaimana pentingnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
“Ayo kita jadikan khotmil Qur’an dan sholawat bersama ini, sebagai media untuk memperbaiki hubungan dan sambungan kita kepada Allah SWT. Memacu diri untuk memiliki kualitas serta kompetitif di akhir zaman sebagai pejuang agama,” Tambahnya.
Kita patut bersyukur memiliki guru yang kuat sambungan dan hubungannya kepada Allah SWT, beliau KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin yang begitu telaten dalam mengajar dan membimbing kita, semoga kita semua senantiasa mendapat barokah.(Udien)