Berita

“Ancak” Buah dan Sayur Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PP Al Faruq

×

“Ancak” Buah dan Sayur Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PP Al Faruq

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID -Berbagai cara dilakukan oleh ummat Islam untuk memperingati hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud dan ekspresi dari ungkapan syukur kepada Allah SWT karena telah menciptakan manusia yang paling sempurna, kelak, hanya syafaatnya yang dapat menolong kita untuk bebas dari pedihnya hukum akhirat.

Example 300x600

Setiap tahun di bulan maulid, hampir seluruh ummat muslim di Indonesia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, pada umumnya peringatan maulid diisi dengan berbagai macam kegiatan sebagai ikhtiar untuk mengagungkan dan memuji kemuliaannya.

Majelis Keluarga Pondok Pesantren (PP) Al Faruq Bondowoso menggelar acara pengajian untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada Jum’at (07/10).

Acara rutinan setiap tahun itu, diikuti oleh santri putri, jama’ah muslimat Al Faruq, dan wali santri serta simpatisan dihalaman pesantren.

Acara pengajian tersebut diisi langsung oleh Nyai Hj. Siti Ruqoyyah Ma’shum sebagai penceramah atau muballighah, Nyai Ruq, sapaan akrabnya merupakan Pengasuh Majelis Taklim Al-Ma’shumiy di Prajekan, Bondowoso.

Dalam tausiyahnya, ia menegaskan jika memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW bukanlah budaya, melainkan ungkapan syukur atas lahirnya sang pemberi syafaat.

“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW itu bukan budaya, apalagi kegiatan yang bid’ah, tetapi salah satu bentuk syukur ummat kepada Allah SWT atas kelahiran sang pembawa syafaat. Lah kita punya anak saja setiap tahun merayakan hari kelahiran, malah nyanyi-nyanyi pakai kue tart, kok kita merayakan kelahiran rasulullah dianggap bid’ah,” tegasnya.

Selain itu, Nyai Ruqoyyah juga mengingatkan, betapa pentingnya validitas pada sanad keilmuan anak cucu kita. Sebab, apabila sanad itu tidak bersambung hingga kepada Nabi Muhammad SAW, maka cenderung kita gampang membid’ahkan amaliyah orang lain.

“Ditambah pada era sekarang segala sesuatu bisa diakses dari HP, ini peran kita orang tua, agar anak-anak kita tidak mendapatkan ilmu agama dari google, harus dari guru yang memiliki sanad yang muttasil, agar tersambung ke rasulullah dan tidak mudah membid’ah-bid’ahkan”jelasnya.

Sementara itu, ketua Yayasan Al Faruq H. Khalid Faruq menyampaikan jika santri, khususnya santri putri dapat meneladani apa yang telah mubalighah uraikan dari awal. Dan sekaligus, ia berharap agar nanti para santri putri dapat memberi teladan di masyarakat setelah lulus nanti.

“Pesan yang disampaikan oleh ibu Nyai Ruqoyyah tadi sangat luar biasa, kami mewakili Yayasan dan Pengasuh PP Al Faruq sangat berharap para santri meneladaninya. Terlebih nanti jika sudah menjadi alumni, para santri dapat mengaktualisasikan teladannya ditengah-tengah masyarakat,” tutupnya.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.