Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Memasuki musim tanam, para petani di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengeluh akibat langkanya pupuk subsidi, meskipun sudah memiliki Kartu Tani (KT), namun semua itu tidak bisa membuat petani mendapatkan pupuk bersubsidi dengan mudah.
Saat Lensa Nusantara, melakukan pantauan ke tiga Kecamatan yaitu Susukan, Rakit dan Mandiraja, hampir semua petani yang berhasil di temui mengeluh langkanya pupuk subsidi dan mahalnya pupuk non subsidi.
“Saat ini mulai musim tanam, tapi mendapatkan pupuk subsidi urea dan ponska sangat sulit sekali saat ini, setiap memasuki musim tanam selalu langka, mau menggunakan pupuk yang non subsidi harganya sangat mahal, ya saat ini pasrah saja,” ungkap Rohman petani jambu kristal asal Desa Rakit, Kamis (22/12/2022).
Senada dengan Rohman, petani Desa Gumelem Wetan bernama Ipit (49) juga mengeluhkan langkanya pupuk disaat dirinya mulai menanam padi, meskipun kartu tani miliknya sudah dikumpulkan, namun dirinya mengaku harus menunggu, dan itupun jatah pupuk yang didapatkan tidak sesuai dengan luas sawah yang di kerjakannya.
“Susah mas, ini saja sudah hampir dua minggu tidak ada pupuk yang subsidi, akhirnya membeli yang non subsidi seharga Rp 300 ribu/kantong, kalau subsidi kan jenis urea Rp 125 ribu dari kios, makanya saya kadang sama sesama petani di sawah saat ini hanya bisa ngeluh saja,” ungkap Ipit.
Dia berharap permasalahan kelangkaan pupuk subsidi di Banjarnegara segera mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat, selain itu disaat panen nanti, harga padi bisa stabil.
“Berharap saja pada Pemerintah, agar pupuk jangan sampai langka seperti saat ini, dan semoga harga padi nanfi tetap stabil, agar pengeluaran dan keuntungan bisa seimbang, dan petani tidak mengalami kerugian,” pungkas Ipit. (GN)