Berita

Puncak HPN di Bojonegoro, Tamam Syaifuddin : Pers Jangan Terbawa Arus Abrasi Demokrasi

4
×

Puncak HPN di Bojonegoro, Tamam Syaifuddin : Pers Jangan Terbawa Arus Abrasi Demokrasi

Sebarkan artikel ini
Kabupaten Bojonegoro
Puncak resepsi HPN PWI Bojonegoro di hotel Dewarna, 7/3/2023. (Foto : Muji/LensaNusantara)

Bojonegoro, LENSANUSANTARA.CO.ID – Puncak kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) sukses dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro di Hotel Dewarna, Selasa (7/3/2023).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) mendapatkan penghargaan.

Example 300x600

Tamam Syaifuddin, Pengasuh Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro, mengapresiasi penghargaan yang diberikan PWI Bojonegoro salah satunya kepada Bupati Anna Mu’awanah.

BACA JUGA :
Bupati Bojonegoro Kukuhkan 72 Anggota Paskibraka 2022 di Pendopo Malowopati

“Ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan penting untuk momentum kebangkitan PWI,” ungkapnya disela-sela acara.

Menurutnya, dengan pemberian penghargaan tersebut menjadi bagian dari penghormatan jasa-jasa para pemimpin dan momentum keberhasilan Bojonegoro dalam semua sektor.

BACA JUGA :
Hadir di Sekolah, Pejabat Utama dan Kapolsek Jajaran Polres Bojonegoro Jadi Irup Upacara Bendera

“Apalagi ini kan era keterbukaan, jadi perlu juga mempublikasikan keberhasilan yang telah dicapai para pemimpin Bojonegoro,” tegasnya.

Dia menegaskan, jika saat ini terjadi abrasi demokrasi. Artinya, mulai terjadi pengikisan demokrasi yang sebenarnya.

“Padahal, pers memiliki penjelasan kepada masyarakat hal-hal yang positif juga. Butuh keberimbangan berita termasuk keberhasilan yang dicapai sekarang ini,” paparnya.

BACA JUGA :
Bupati Bojonegoro Serahkan Bonus Bagi Peraih Medali Porprov Jatim

Pihaknya berharap, kedepan, PWI Bojonegoro harus komitmen dengan profesinya sebagai transformasi pengetahuan secara praktis kepada masyarakat melalui media.

“Saya harap, teman-teman media ini tetap menjaga keprofesionalan dan jangan kena abrasi demokrasi,” pungkasnya. (Muji)