Lumajang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang S.H., S.I.K., M.H, bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Dandim 0821 Lumajang Letkol Czi Gunawan Indra Y. T., S.T., M.M., meninjau warga terisolir di Dusun Sumberlangsep Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (30/3/2023).
Dalam kegiatan tersebut juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako kepada warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Kapolres AKBP Boy Jeckson Situmorang S.H., S.I.K., M.H, berharap bantuan sembako ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin Semeru.
“Mudah-mudahan bantuan sosial berupa paket sembako bisa bermanfaat berguna bagi seluruh warga dusun sumberlangsep,” katanya.
Selain itu, Kapolres mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dalam merelokasi warga yang terisolir akibat akses jembatan limpas rusak diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru beberapa waktu yang lalu.
“Kami siap mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam merelokasi warga terisolir,” ujar AKBP Boy JS.
Menurutnya, bahwa daerah tersebut sudah tidak aman lagi, mengingat bahaya dan dampak aliran lahar dingin yang turun dari Gunung Semeru.
“Ini sudah tidak aman untuk menjadi tempat tinggal warga, aliran lahar dingin ini dampaknya bisa meluas kapan saja,” ucap Kapolres.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta agar warga yang terisolir untuk pindah di tempat yang lebih aman yaitu di hunian tetap kawasan relokasi.
“Kami sudah siapkan rumah di relokasi, pindah nggeh bu, disana lebih aman,” ungkapnya kepada warga.
Dijelaskan Cak Thoriq sapaan akrab Bupati Lumajang, bahwa Pemerintah sudah berupaya dalam mengatasi permasalahan warga mulai dari sodetan sungai dan perbaikan jembatan.
Menurutnya, pembangunan tanggul seperti permintaan warga tidak akan mehilangkan potensi banjir karena tanggul dinilai tidak mampu menahan arus lahar dingin yang membawa ribuan kubik material pasir maupun bebatuan dari Gunung Semeru.
“Walaupun tetep ditanggul ini paling cuma bisa bertahan dua sampai tiga kali laharan, ini kan tidak pasti laharannya kapan datangnya, tidak bisa diprediksi, kita mengupayakan keselamatan bapak ibu semua,” imbuhnya. ( Amir )