Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Beredar sebuah pesan suara atau voice note dari salah satu kontraktor di Banjarnegara yang dimana berisi sebuah nada ancaman dan menantang penawar terendah lelang jembatan di Desa Kalikidang, ruas jalan Purwasaba – Purwareja yang dimana proyek tersebut senilai Rp 1.708.719.100.00.
Dimana dalam data yang Lensa Nusantara peroleh, CV. Cipta Marga keluar sebagai penawar terendah dengan penawaran Rp 1.344.544.000.00 unggul dibandingkan empat CV dibawahnya yaitu Bintang Perwira Rp. 1.344.544.395,5, Karya Putra Perdana Rp. 1.369.588.408,56, Karya Putra Wijaya Rp 1.383.000.000,00 serta Putra Mandiri dengan penawaran Rp. 1.458.308.389,75
Dari hasil lelang melalui LPSE Banjarnegara itulah, ternyata ada salah satu kontraktor merasa tidak terima dan menantang Direktur CV. Cipta Marga selaku penawar terendah yang berada di urutan nomor satu.
Dalam rekaman yang menggunakan bahasa ngapak tersebut, seolah proyek jembatan yang berada di ruas jalan Purwareja – Purwasaba itu milik temannya yang sesama kontraktor bernama E**.
“Gung, apa pengen satru karo nyong apa, tak nteni arep lewang-lewangan kowe ko, kowe ganggu ngone E, ngompori bae, terkait kon mangkat direkture, arep njalok urusan karo nyong tak enteni, neng ndi tak enteni saiki, sandalane wong partai tak enteni kabeh, ki Baron seng ngomong, tak enteni,kowe bajingan yo, kui duweke E, kowe nak pengen dadi bajingan ojo bajingan kontruksi, rasah nanggung, kene ketemu nyong”, begitulah pesan suara seoran laki – laki bernama Baron dengan nada penuh emosi dalam bahasa ngapak.
Untuk memastikan adanya ancam mengancam sesama kontraktor, awak media mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut.
Menurut salah satu sumber yang juga seorang kontraktor dan tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui dirumahnya membenarkan pesan suara tersebut dan saat ini sudah tersebar ke beberapa rekan.
“Memang benar pesan suara itu yang terkait proyek jembatan yang berada di Desa Kalikidang, tapi kalau ngomongin masalah proyek di Banjarnegara, hal kayak itu sudah sering terjadi, karena disini mainnya itu kubu-kubuan (kelompok), dan semua seolah ingin menang – menangan agar dapat proyek, tidak itu saja kejadian kayak gini malah juga ada kejadian beberapa kontraktor yang lolos untuk verifikasi setelah dapat undangan LPSE didatangi sesama kontraktor yang lolos juga, agar tidak datang, kalau tidak datang kan dianggap gugur, jadi lelang proyek di Banjarnegara ya gitulah permainannya, siapa yang berani ya pasti dapat proyek.” Ungkap narasumber saat ditemui dirumahnya, Sabtu (1/4/2023) malam.
Namun, jika di cermati dan didengarkan secara mendetail isi voice note tersebut, selain adanya nada ancaman, juga diduga terkait proyek jembatan Kalikidang yang mencapai satu miliiar lebih itu disinyalir sebelumnya seolah sudah di kondisikan, karena dimana ada kontek menyebut salah satu nama kontraktor yang mengatakan “kui duweke E” jika diartikan dalam bahasa Indonesia yang artinya (itu miliknya E).
Terkait adanya permasalahan tersebut, lensanusantara.co.id, akan meminta tanggapan Kepala LPSE Banjarnegara selaku Panitia dalam Penyedia barang/jasa secara elektronik. (Gunawan).