Pemalang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Rumah milik bapak Mustakim alias Boim (33) dan ibu Timah warga Dusun Sidomulyo RT 007 / RW 007, Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ambruk setelah tanah tempat berdirinya bangunan tersebut amblas akibat banjir rob yang berkepanjangan lebih kurang 3 pekan yang lalu, 28 Maret 2023 pada pukul 14.00 WIB.
Menurut laporan informasi yang diterima oleh pihak Pemerintah Desa Pesantren, melalui Sekretaris Desa (Sekdes), Agus Saleem, kondisi tanah di rumah korban (bapak Mustakim/ibu Khotimah) dalam kondisi labil. Diduga tanahnya ambles akibat dampak air rob yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan tanah menjadi gembur, pondasi rumah jadi rapuh, sehingga menyebabkan rumah menjadi roboh rata dengan tanah.
“Memang benar, rumah warga kami atas nama Dismanto roboh dan rata dengan tanah, kejadian tersebut diduga akibat banjir rob yang berkepanjangan sehingga pondasi rumah tidak kuat dan rapuh,” ungkap Agus Saleem.
Upaya darurat sudah dilakukan oleh Pemerintah Desa bersama warga gotong royong membersihkan puing – puing.
“Pihak pemerintah desa sudah mengecek, dan kami bersama warga sudah gotong royong membantu bersihkan puing – puing bangunan rumah Mustakim (Boim). Alhamdulillah semua selamat tidak ada korban jiwa, saat ini keluarga tersebut mengungsi di rumah familinya untuk sementara waktu,” terang Agus Saleem. Minggu 16 April 2023.
Sementara itu warga masyarakat sekitar yang mengatasnamakan Ormas Grib Jaya Kabupaten Pemalang, melalui ketua ranting Grib Jaya, Sony Wijaya mengatakan, pihaknya siap untuk bahu membahu membantu kesulitan yang dialami salah satu dari tetangganya (Mustakim/Timah).
“Kami atas nama Ormas Grib Jaya sekaligus mewakili keluarga korban berharap agar Pemkab dan instansi terkait dimohon segera tanggap dalam memberikan uluran tangan (bantuan langsung), serta kami meminta agar penanganan banjir rob yang sudah berkepanjangan ini segera ada solusi yang baik, cepat dan tepat,” pungkas Sony Wijaya.
Menurut data dari Pemerintah Desa Pesantren, sementara kerugian material akibat peristiwa tersebut menurut data dari Pemerintah Desa Pesantren (desa setempat) ditaksir mencapai Rp 60 – 70 juta. (Alwi)