Duri, LENSANUSANTARA.CO.ID – Persoalan banjir masih menjadi masalah serius bagi masyarakat di Duri, Kabupaten Bengkalis. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai salah satu perusahaan yang memiliki visi global berupaya untuk membantu penanganan persoalan lingkungan tersebut.
Upaya tersebut dilakukan PHR dengan melakukan pembersihan aliran sungai sepanjang 28 kilometer yang melintasi Lapangan Minyak Duri dan membentang wilayah Kabupaten Bengkalis hingga ke Kabupaten Rokan Hilir.
Prosesnya dilakukan dengan melakukan pembersihan sungai dari sampah-sampah, mengembalikan lebar penampang sungai hingga menata kembali tepian lereng pada kedua sisi yang mengalami kelongsoran agar debit air yang mengalir saat hujan nantinya dapat lancar menuju ke Sungai Rokan yang merupakan kawasan hilir.
Sungai yang melintasi Lapangan Minyak Duri merupakan tempat mengalirkan limpasan air hujan secara alami dari beberapa wilayah tangkapan yang sebagian besar berupa pemukiman masyarakat di Duri dan sekitarnya.
Wilayah yang terdampak dan berdampingan langsung dengan sungai tersebut berada di kawasan Kelurahan Titian Antui, Kelurahan Duri Timur, Desa Sebangar, Desa Bumbung di Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya juga membentang Kepenghuluan Rantau Bais, di Kabupaten Rokan Hilir, totalnya sepanjang 28 KM hingga menuju ke Sungai Rokan.
Selain itu, sungai buatan yang disebut kanal utama di area Lapangan Minyak Duri tersebut merupakan salah satu aliran air terproduksi dari PHR yang sudah sesuai baku mutu untuk dilepas ke badan sungai. Sebelum dilepaskan, air terproduksi sudah lebih dulu melalui serangkaian proses pengolahan dan memastikan kualitasnya agar ramah lingkungan dan tidak mengganggu ekosistem sungai.
Upaya PHR dalam pembersihan sungai mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Camat Mandau, Riki Rihardi. “Kami memberikan apresiasi terhadap upaya PHR dalam membersihkan aliran sungai ini, karena dampaknya tentu terhadap lingkungan dan mengatasi persoalan banjir yang menjadi ancaman bersama. Upaya tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya.
Kemudian Camat Mandau juga mengajak masyarakat untuk sadar terhadap masalah lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan ke kanal atau sungai dan merawat aliran air dengan baik untuk antisipasi masalah banjir yang dapat menjadi ancaman serius di kemudian hari.
Manager External Communication & Stakeholder Relations (ECSR) North PHR, Rudi Arief mengatakan, bahwa selain berfokus pada aspek-aspek operasional untuk mendukung ketahanan energi nasional, PHR juga turut memikirkan keberlanjutan lingkungan yang berdampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Ini merupakan salah satu ikhtiar PHR dalam menjaga lingkungan. Kita semua tahu bahwa masalah banjir merupakan ancaman serius bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya yang dilakukan PHR ini untuk mengatasi persoalan tersebut diharapkan dapat membuat operasional PHR dapat tetap lancar dan masyarakat turut terbantu,” tuturnya.
Selain itu, secara berkala PHR terus melakukan perawatan aliran sungai dari penumpukan sampah yang mengganggu jalannya air menuju hilir. “Kami berharap kita bisa menjaga lingkungan bersama, terutama masalah sampah yang dapat menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah ini,” ujarnya.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.**