Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – warga Desa Senggon Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek mengeluhkan dampak dari aktivitas pembangunan bendungan Bagong.
Disamping menimbulkan persoalan lingkungan karena pemukiman warga tercemar debu kalau di musim kemarau dan becek di kala musim penghujan seperti saat ini fasilitas umum jalan Desa juga rusak berlubang yang dapat membahayakan pengguna jalan.
kepala desa sengon Dwi 40 tahun mengatakan pemukiman warga tercemar polusi debu di musim kemarau dan becek saat musim hujan dari lalu lalang truk proyek, dan sejumlah titik jalan desa maupun jalan daerah mengalami rusak parah yang dapat membahayakan warga dan pengguna jalan
Seharusnya BBWS Brantas sebagai salah satu yang bertanggung jawab dalam pembangunan Bendungan Bagong segera mengambil langkah untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan akibat licinya jalan.
“Untuk kondisi jalan menuju ke proyek bendungan ini cukup rawan, pertama polusi debu,dan becek masyarakat sekitar mengeluhkan dengan lubang berisi air sehingga penguna jalan sering terjatuh karena licin ,”ujar Dwi.
tak hanya itu Dwi mengungkapkan penyebab kerusakan jalan dikarenakan puluhan kendaraan alat berat yang melintas dengan tonase tinggi dilokasi untuk proses pembangunan bendungan bagong.
“Beberapa titik jalan yang dilintasi oleh mobil pengangkut (alat berat) banyak jalan yang sudah rusak parah sehingga rawan kecelakaan di beberapa titik,”tambahnya.
Meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat tergelincir warga setempat, terpaksa secara manual menambal dengan batu akibat lubang yang terisi air.
Disisi lain warga desa sengon yang enggan di sebutkan namanya berharap pihak terkait bertanggung memperbaiki akses jalan sebagai tanggung jawab terhadap keselamatan pengendara serta kesehatan warga yang terdampak umumnya.
“Harapan dari kami masyarakat ini turut serta para perusahan ikut memperbaiki kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten sehingga masyarakat tidak terganggu dengan akses jalan,”terangnya.
Bahkan, warga yang merasakan dampak polusi dan kerusakan jalan akan menghadap wakil rakyat DPRD Kabupaten Trenggalek mencari solusi perihal kerusakan jalan dan debu di saat musim kemarau yang mengancam kesehatan warga.
“Kalau memang tidak ada perhatian dari perusahaan dan pemerintah Kabupaten kita akan meminta bantuan terhadap wakil rakyat meminta solusi,”katanya.(Yanto)