Ngawi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono di dampingi istri dan jajaran Forkopimda hadiri Pengukuhan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Ngawi periode 2022-2027 yang dilantik oleh Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Aisyiyah Jawa Timur di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, Minggu, (18/6/2023).
Saat pelatikan tersebut Bupati berpesan kepada pengurus yang baru untuk melanjutkan program prioritas yaitu Islamic Center Muhammadiyah (ICM), lalu menjaga sinergi antara pemerintah daerah dengan muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan khususnya.
Menurutnya, banyak guru muhammadiyah yang berinovasi di bidang pendidikan, kesehatan dan banyak anggota aisyiyah dan naisyiatul aisyiyah membantu menangani berbagai problematika di Kabupaten Ngawi, seperti stunting dan sebagainya.
Suhardi selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ngawi terpilih periode 2022-2027 akan mengadakan rapat kerja pimpinan untuk mengkaji program kerja di Ngawi.
“Seperti pembangunan Islamic Center Muhammadiyah, membahas terkait dengan kemajuan pendidikan dengan dikdasmen,” ujarnya.
Sementara itu, Sukadiono Ketua PWM Jawa Timur mengatakan bahwa dengan dilantiknya kepengurusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Ngawi yang baru adalah langkah awal untuk memajukan Muhammadiyah dan AUM di Ngawi.
Dalam sambutannya Sukadiono menyampaikan bahwa mengurus Muhammadiyah haruslah sungguh-sungguh dan ikhlas lillahi ta’ala, artinya tidak boleh mengeluh, tidak boleh sambat, dan tidak boleh setengah hati.
“Yakinlah kalau kita mengurus Muhammadiyah, kita akan mendapatkan keberkahan dan rezeki dari jalan yang tidak terduga. Hal tersebut sesuai dengan prinsip Muhammadiyah yaitu jangan mencari hidup di Muhammadiyah tapi hidup, hidupilah Muhammadiyah,” ucapnya.
“Orang bermuhammadiyah itu motivasi bermacam-macam, ada yang secara biogenetis, sosiogenetis, teogenetis. Biogenetis itu hanya menjadikan Muhammadiyah atau AUM untuk mencari kebutuhan sandang, pangan, papan. Orang tersebut akan aktif di Muhammadiyah ketika mereka masih disana, akan tetapi ketika mereka sudah keluar maka mereka akan lupa Muhammadiyah, istilah kasarnya adalah menjadikan batu loncatan. Mohon maaf P3K itu berasal dari banyak guru-guru dari Muhammadiyah yang ikut kemudian juga banyak guru-guru yang meninggalkan Muhammadiyah. Janganlah menjadi orang Muhammadiyah yang demikian, tetapi menjadi orang yang bermuhammadiyah secara ikhlas dan akan tetap berada di Muhammadiyah apapun kondisinya,” ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono berharap dengan dilantiknya para Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Ngawi periode 2022-2027 ini, melanjutkan program kerja yang belum berjalan di kepengurusan lalu.
“Jalin silahturahmi dan hubungan baik dengan stakeholder di Kabupaten Ngawi, dan ciptakan inovasi amal usaha di Muhammadiyah sesuai dengan potensi di daerah,” tuturnya.
“Jadi intinya untuk amal usaha Muhammadiyah di tiap daerah tidak harus sama tergantung potensi masing-masing daerah, jika berkeinginan untuk membuat program berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan, silahkan lakukan saja, kami siap membantu,“ pungkas Bupati Ngawi. (Taufan Rahsobudi).
