Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sekolah dapat dimaknai sebagai upaya membantu siswa agar optimal dalam bakat, minat, potensi, dan kepribadiannya. Oleh karena itu menjadi penting adanya deteksi awal tentang kondisi siswa. Terlebih di awal tahun pelajaran baru.
Di awal tahun pelajaran 2023/2024, SMPN 1 Curahdami melaksanakan kegiatan deteksi gaya belajar, bakat minat, dan kepribadian siswa pada Sabtu (22/7/2023). Kegiatan ini juga biasa dikenal dengan istilah asesmen awal atau diagnostik nonkognitif.
Guna memudahkan proses deteksi terhadap kondisi awal siswa, SMPN 1 Curahdami mengembangkan aplikasi sebagai inovasi layanan publik bernama ‘Mat Tape’. Sebuat aplikasi untuk mendeteksi minat, talenta, dan personality.
“Aplikasi ini kami launching dan kami uji cobakan langsung sesuai kebutuhan di tahun pelajaran baru. Kami butuh tahu profil setiap siswa agar layanan berikutnya bisa lebih maksimal,” ungkap Mohammad Hairul, M.Pd selaku Kepala SMPN 1 Curahdami.
Kepada Tim Lensa Nusantara, Ahmad Mauzun, S.Pd selaku inovator dan pengembang dari aplikasi Mat Tape menyampaikan detail cara kerja dan simulasi dari aplikasi karya inovasinya tersebut.
“Melalui aplikasi Mat Tape, sekolah tidak hanya mendapatkan hasil deteksi tentang minat, talenta, dan personality setiap siswa. Namun juga mendapatkan hasil analisisnya secara menyeluruh,” ungkap guru BK tersebut.
Lebih lanjut data tersebut akan digunakan sebagai data profil siswa di kelas masing-masing. Sehingga semua guru dapat melaksanakan pembelajaran diferensiasi khas kurikulum merdeka.
Saat ditanya alasan mengapa memberi nama aplikasinya ‘Mat Tape‘, Mauzun menyampaikan bahwa ia sengaja menggunakan nama yang khas lokal dan kiranya akan mudah akrab di pendengaran masyarakat penggunanya.
“Data hasil deteksi menggunakan Mat Tape saya rasa akan sangat berguna untuk banyak hal. Mulai dari layanan pembelajaran di kelas, bahkan sampai sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan,” ungkap Latifah, S.Pd selaku Urusan Kurikulum.*