Sumenep, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bertempat di Graha Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia STKIP PGRI Sumenep Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) Wilayah Sumenep, resmi kembali dilantik pada Sabtu (29/07).
Sehubungan dengan itu pelantikan tersebut turut dihiasi Talk Show dengan tema “Kesalehan Santri di Era Baru; Saleh Spiritual, Saleh Sosial, Saleh Intelektual dan Saleh Digital,”. Yang turut menghadirkan Narasumber K. Halimi (Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Sumenep) dan Ir. Hairul Anwar, ST. MT.
Kemudian acara tersebut juga turut dihadiri kiyai Fauzan Kamil selaku Majlisun Nadwah FKMSB Sumenep.
Dalam sambutannya, Majlisun Nadwah FKMSB Sumenep menyampaikan, dengan diadakannya pelantikan ini dapat meningkatkan motivasi pengabdian Mahasantri, khususnya anak-anak muda di kabupaten Sumenep.
“Diadakannya pelantikan ini semoga dapat meningkatkan motivasi pengabdian Mahasantri, khususnya anak-anak muda di kabupaten Sumenep, tentunya tidak meninggalkan ciri khas seorang santri yaitu tetap istiqomah menjadi pribadi-pribadi berakhlakul yang baik,” ujarnya.
Selaras dengan itu Ketua Umum Pusat FKMSB Nasional Moh. Faizol sangat mengapresiasi atas spirit pengabdian juga spirit perjuangan alumni Ponpes Banyuanyar Pamekasan, khusunya wilayah Sumenep yang telah menghidupkan kembali FKMSB wilayah Sumenep
“Intinya tetap semangat dalam mengabdi dan menghidupkan FKMSB Wilayah Sumenep, jadilah promotor kebaikan dalam mengamalkan ilmu yang telah diperoleh di pondok pesantren, semoga keberadaan FKMSB di wilayah setempat mampu mewarnai seluruh kampus dengan nilai-nilai kesantrian kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Koordinator Wilayah Sumenep yang baru terpilih M. Iqbal mengungkapkan tema yang diangkat, bertujuan meningkatkan kualitas pada santri untuk melek terhadap digital karena cenderung ketika santri menyentuh hal tersebut dikatakan sebagai orang yang ikut orang barat.
“Sedangkan hari ini kita sudah masuk pada Generasi Z, maka yang perlu kita perhatikan bagaimana mahasantri bisa berbaur dan menjadi aktor dalam era ini, sehingga pemikiran tidak jumud,” ungkapnya.
Iqbal juga menceritakan bahwa FKMSB Wilayah Sumenep dari tahun 2015 vakum, dikarenakan tidak ada regenerasi secara legowo mau mengabdikan diri di forum itu.
“Dari kemarin kita seluruh pengurus berusaha untuk merevitalisasi FKMSB wilayah Sumenep, dan Alhamdulillah detik ini kita pengurus sah dilantik oleh pusat untuk menjalankan tupoksi Forum ini,” lanjutnya.
Pihaknya juga berharap semoga seluruh pengurus mampu menjalani tanggung jawab dalam mengabdi terhadap pondok pesantren Banyuanyar sebagai agent of change yang berarti bukan hanya sekedar menyiarkan agama Islam pada masjid-masjid, tetapi juga memiliki kekuatan untuk berada di segala lining sektor salah satunya ikut andil dalam menuntaskan problem-problem ketimpangan masyarakat. (*)