Aceh Tamiang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Empat Mahasiswi Akademi Kebidanan Harapan Ibu di Kota Langsa, tidak ikut di wisuda. Hal tersebut membuat para orang tua mahasiswi mengeluh, alasannya uang wisuda telah disetorkan ke kampus beserta uang SPP juga telah dilunasi.
Salah satu orang tua mahasiswi Rosmuliana kepada Lensanusantara.co.id mengatakan biaya wisuda telah di serahkan ke kampus tapi anaknya dinyatakan tidak wisuda, Minggu (27/08/2023).
“Uang wisuda telah kami bayar pada Maret lalu sebesar Rp 7,1 juta rupiah, tapi pihak kampus memberitahukan bahwasanya anak kami dalam tahun ini tidak bisa di wisuda,” ujarnya.
Tambahnya, jika uang wisuda tidak dilunasi diancam anak mereka tidak bisa ikut sidang kelulusan.
Selain uang wisuda, katanya lagi mahasiswi juga harus melunasi uang SPP terhitung dari bulan Maret 2023 sampai bulan Agustus ini, padahal mata kuliah mereka telah selesai.
Direktur Akbid Harapan Ibu Langsa Aminy, S.Keb, M.KM saat dikonfirmasi pada Senin (28/08/2023), mengatakan mengenai uang wisuda mahasiswi tidak dikenakan lagi untuk tahun depan karena alasannya uang telah masuk ke rekening yayasan.
“Ya, tidak dikenakan lagi uang wisuda untuk tahun depan, ya jadi tetap, ya karena uang tadi sudah masuk yayasan jadi tidak bisa diambil,” katanya.
“Setiap kampus punya konsekuensi, mau wisuda gak wisuda, tetap bayar uang wisuda, dimana-mana seperti itu,” jelasnya Aminy sembari mengetuk meja.
Ia pun mengaku bahwa keputusan itu adalah hak yayasan.
“Yang namanya uang wisuda itu bukan hanya diperuntukan untuk wisuda tapi satu paket seperangkat mulai dari skripsi ya, skripsi disitu sudah termasuk biaya wisuda, pelaksanaan wisuda, terus seragam wisuda terus semua perlengkapan yang diikutkan pada saat wisuda itu semua satu paket,” ujar Direktur Akbid swasta tersebut.
Namun, mengenai uang SPP pihaknya mengaku sedang berunding dengan AIPKIND dan Yayasan.
Kemudian, pihaknya juga dalam waktu dekat ini berencana akan mengumpulkan para orang tua mahasiswi untuk menjelaskan perihal tersebut. (Andri)