Jakarta, LENSANUSANTARA.CO.ID – Phala-Wan Cafe, Jakarta Selatan, 10 September 2023 menjadi saksi lahirnya gerakan pemuda yang monumental, dikenal sebagai “Rembuk Pemuda“. Acara ini dihadiri oleh ratusan pemuda dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis mahasiswa, organisasi kepemudaan, BEM, influencer, serta tokoh-tokoh pemuda, yang mencatatkan tanda penting dalam sejarah kepemudaan di Indonesia.
Puncak acara adalah pembacaan manifesto Rembuk Pemuda, yang melambangkan komitmen dan dedikasi pemuda terhadap kemajuan bangsa. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan deklarasi oleh perwakilan pemuda dari berbagai sektor.
Aidil Pananrang, Pendiri Rembuk Pemuda, menekankan pentingnya kolaborasi di antara pemuda dalam menghadapi perubahan zaman yang cepat.
“Kami, sebagai pemuda, percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan. Kami ingin menciptakan ruang untuk menghimpun aspirasi pemuda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kami mendeklarasikan gerakan ‘Rembuk Pemuda’ pada hari ini, mengikuti jejak pemuda-pemuda terdahulu dalam berkontribusi pada sejarah bangsa,” ujar Aidil, yang pernah menjadi Ketua BEM di salah satu universitas terkemuka di Bandung.
Aidil juga menambahkan, mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukanlah sekadar bicara, tetapi harus diiringi dengan tindakan nyata. “Pemuda harus bersatu, beraksi, dan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Membisu atau malas adalah bentuk pengkhianatan terhadap visi tersebut,” ungkapnya.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, seorang tokoh pemuda yang hadir dalam acara ini, berpendapat bahwa pemuda tidak hanya pemilik masa depan, tetapi juga pemilik masa kini. Dengan pemilih milenial dan Gen Z yang dominan pada pemilu mendatang, ia melihat Rembuk Pemuda memiliki potensi besar dalam mempengaruhi arah bangsa.
“Anak muda bukan hanya pemilik masa depan, tetapi juga pemilik masa kini. Terutama menjelang pemilu 2024, 56 persen pemilih adalah milenial dan Gen Z, sehingga mereka akan sangat menentukan arah negara,” katanya.
Selain Aidil dan Rahayu, tokoh-tokoh pemuda lainnya seperti Sultan Rivandi, Syafruddin Lessy, dan Wahyu Yusran juga memberikan pandangan mereka. Acara ini ditutup dengan sesi pembacaan monolog oleh Nurul Hidayat dan sesi foto bersama.
Tentang Rembuk Pemuda
Rembuk Pemuda adalah gerakan kepemudaan yang bertujuan untuk menjadi wadah pemuda dalam berdialog, bertukar pikiran, dan mengubah ide-ide menjadi tindakan nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. Dengan moto “Berembuk, Beraksi, dan Berdampak,” Rembuk Pemuda berencana mengumpulkan para tokoh pemuda dari seluruh Indonesia untuk bersama-sama menciptakan kontribusi yang signifikan agar visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
Gerakan ini didirikan oleh berbagai tokoh kepemudaan, termasuk ketua-ketua BEM Kampus, aktivis pemuda, influencer, founder gerakan, profesional muda, pengusaha muda, dan pegiat sosial. Beberapa di antara deklarator Rembuk Pemuda adalah Aidil Pananrang, Sultan Rivandi, Syafruddin Lessy, dan banyak lagi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Rembuk Pemuda dan acara selanjutnya, dapat dilihat melalui akun Instagram @rembukpemuda.
