Berita

Melalui IHT, SMPN 2 Satu Atap Botolinggo Bondowoso Kembangkan Literasi Numerasi Multimoda

×

Melalui IHT, SMPN 2 Satu Atap Botolinggo Bondowoso Kembangkan Literasi Numerasi Multimoda

Sebarkan artikel ini
Kepala SMPN 2 Satu Atap Botolinggo Bondowoso
Pelaksanaan IHT Pengembangan Literasi-Numerasi di SMPN 2 Satu Atap Botolinggo, Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tahapan lebih lanjut setelah ada pembiasaan membaca silent 15 menit dan budaya literasi lainnya di sekolah adalah mengintegrasi literasi dalam pembelajaran. Demikian juga dengan pengembangan numerasi.

Guna lebih terarahnya pengembangan literasi dan numerasi di sekolah, maka SMPN 2 Satu Atap Botolinggo Bondowoso mengadakan IHT 4 hari tentang pengintegrasian literasi numerasi dalam pembelajaran.

Example 300x600

Acara dimulai pada Kamis (21/9/2023) di ruang pertemuan SMPN 2 Satu Atap, Botolinggo. Diikuti oleh semua guru mata pelajaran acara berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

“Acara ini kami rancang untuk membuat program-program yang lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan literasi dan numerasi di sekolah. Termasuk dalam menjadikan literasi sebagai strategi dan teknik pembelajaran,” ungkap Hairul Umam, S.Ag.

Dalam sambutannya Hairul Umam selaku kepala sekolah juga menyampaikan agar semua peserta bisa terbuka menyampaikan kondisi dan kendala yang dihadapi selama ini dalam pengembangan literasi numerasi.

Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd. Kepala SMPN 1 Curahdami yang juga merupakan Instruktur Nasional Literasi Baca Tulis dan Fasilitator Nasional Pengintegrasian Literasi Numerasi dalam Pembelajaran.

“Pengembangan literasi numerasi di sekolah kita coba arahkan pada pengembangan literasi numerasi multimoda dan multiliterasi. Baik yang reseptif maupun yang produktif,” papar Hairul.

Lebih lanjut Hairul juga menjelaskan bahwa di era kurikulum merdeka, literasi numerasi juga mesti disertai dengan pamahaman tentang diferensiasi siswa. Bahwa sajian dan cara memahami informasi cukup beragam.

“Tak semua data hanya berupa uraian kata-kata. Ada juga yang berupa infografik seperti tabel, bagan, diagram, grafik, kurva, dan lain-lain. Maka siswa perlu diakrabkan dengan visualisasi tersebut,” tandas Hairul.

Materi yang disajikan meliputi refreshmen konsep literasi numerasi, penyusunan perangkat pembelajaran terintegrasi literasi numerasi, penilain terintegrasi literasi numerasi, dan peer teaching pembelajaran terintegtasi literasi numerasi.**

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.