Tapanuli Selatan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Untuk mengimplementasikan program sukses andalannya, Forum Komunikasi Masyarakat Batangtoru Sekitarnya (FKMBS) kembali konsisten dengan perintah Rapat Kerja (Raker) 12 Sepember 2023 kemarin yang dilaksanakan di Kelurahan Hutaraja, Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini terbukti, setelah FKMBS kembali gas full bersilaturahmi bersama investor yang bergerak dan berusaha di Batangtoru sekitarnya untuk memenuhi target program sukses kerja 100 hari. Beberapa waktu yang lalu, FKMBS melaksanakan audiensi bersama sejumlah kecamatan di Batangtoru sekitarnya (Batangtoru, Marancar dan Muara Batangtoru) serta pemangku kepentingan lainnya.
Silaturahmi kali ini dilakukan bersama pimpinan sejumlah investor diantaranya PTPN III Hapesong, PTPN III Batangtoru dan PKS Hapesong yang dilaksanakan di Ruang Rapat PTPN III Hapesong, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Kamis (21/09/2023) pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai.
Silaturahmi dipimpin oleh Manager PTPN III Hapesong Fakhrur Rozi, SP, MP, dan juga Manager PKS Hapesong M. Hasan Harahap, ST, Mewakili dari PTPN III Batangtoru Rahmat Hidayat Lubis dan jajaran staf lainnya.
Kedatangan rombongan FKMBS disambut baik oleh pimpinan dan staf sejumlah investor itu dalam nuansa kekeluargaan namun tidak mengurangi substansi audiensi.
Mengawali dan membuka acara audiensi Sekretaris FKMBS Drs. Mura Siregar menyampaikan kata pengantar dan ucapan terimakasih telah diterimanya FKMBS bersilaturahmi di PTPN III itu. Dalam kesempatan itu Mura Siregar juga memperkenalkan pengurus FKMBS yang hadir.
Selanjutnya, Ketua FKMBS Suyatmo Siregar, SE, menyampaikan bahwa keberadaan pihaknya di tengah-tengah masyarakat merupakan jembatan penghubung aspirasi warga Batangtoru sekitarnya.
“Kami terlahir memang dirancang sebagai fasilitator/mediator warga Batangtoru sekitarnya. Artinya penghubung warga, baik terhadap Pemda maupun terhadap sejumlah perusahaan dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan dan CSR agar tepat sasaran,” jelas Suyatmo Siregar.
Secara histori, Suyatmo Siregar mengisahkan awal mula nama Kebun Hapesong yang banyak memulti-tafsirkan nama itu. Dia menceritakan bahwa Kampung Hapesong dibuka pada awal abad ke 18 oleh leluhurnya yang bernama Mangaraja Dunia adik kandung Sutan Barumun Raja Luat Marancar.
“Pada waktu itu banyak di temukan Pohon Hapesong disini dan menurut penjelasan para pendahulu kami, Pohon Hapesong ini mirip dengan Pohon Mahoni. Seiring perkembangan jaman, akhirnya Kampung Hapesong ditetapkan secara Adat Horja (Pesta Adat) selama 7 hari 7 malam dengan menyembelih 7 ekor Kerbau untuk menetapkan ( menabalkan) nama kampung/ kebun Hapesong yang dikontrakan dengan investor asing (Belanda) selama 2 kali 75 tahun. Setelah kemerdekaan maka Kebun Hapesong di Nasionalisasi menjadi HGU PTPN III sampai pada saat ini,” Suyatmo Siregar mengisahkan.
Sebagai tuan rumah dan mewakili investor lainnya, Manager PTPN III Hapesong Fakhrur Rozi, SP, MP, ucapkan selamat datang kepada pengurus FKMBS di PTPN III Hapesong. Menurutnya, segala sesuatu akan memungkinkan apabila dibahas secara bersama-sama.
“Diperjumpaan ini kiranya menjadi awal rajutan tali silaturahmi antara PTPN III Hapesong bersama teman-teman FKMBS. Kami berharap apa kiranya yang akan disampaikan bisa menjadi modal awal kita untuk melakukan perbaikan kedepannya,” ujar Fakhrur Rozi.
Lebih lanjut, Fakhrur Rozi mengatakan setiap usulan dari masyarakat ditampung dan diproses dengan berbagai kajian dan proses tahapan. Dia juga mendukung FKMBS sebagai fasilitator terlibat proaktif memberikan masukan yang sifatnya membangun kepada pihaknya.
“Setiap usulan masyarakat sebelum dikirim ke Kantor Direksi ada baiknya sama-sama di verifikasi dengan teman-teman FKMBS kelayakannya. Agar aspirasi masyarakat dapat diterima dan diakomodir oleh direksi,” terang Fakhrur Rozi yang diamini Manager PKS dan Perwakilan PTPN III Batangtoru.
Dalam kesempatan itu juga Manager PTPN III Hapesong Fakhrur Rozi meminta tolong kepada Suyatmo Siregar dicarikan bibit Pohon Hapesong sebanyak 100 batang. Tujuannya, untuk ditanam di sekitar Perkantoran Kebun Hapesong sebagai wujud mengenang masa lalu berdirinya Kampung dan Perkebunan Hapesong. ( Andi Hakim Nasution)