Tapanuli Selatan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Festival Kopi diselenggarakan di Yogyakarta dengan tema “Malioboro Coffee Night Yogyakarta” dari tanggal 01 hingga 09 Oktober 2023.
Para perajin kopi dari seluruh Nusantara berkumpul untuk ikut serta pada kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Kopi Nusantara dan bekerjasama dengan FISIPOL UGM dan Pemerintah Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan dilakukan pada beberapa lokasi, seperti Menara Kopi yang merupakan pementasan berbagai produk kopi dan salah satunya adalah Booth Kopi Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
Selain itu, Diskusi Seminar seputaran Pemasaran Kopi “Improving the quality of Indonesian Coffee Based on Culture Heritage Enviroment and Tourism” serta pemasarannya di Eropa dan Asia di Kampus UGM yang menghadirkan Duta Besar Belanda untuk Indonesia HE Lambert Grinjn, Duta Besar Republik Jerman HE Ina Lepel, Duta Besar Italia HE Benedetto Lateri, Duta Besar Vietnam HE Ta Van Tong sebagai Keynotes Speaker
Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran mengatakan pada diskusi informal pertemuan antara dirinya dengan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Bagas yang juga putra Yogyakarta, dimana Lahan Kopi di Tapanuli Selatan masih memiliki potensi, artinya belum optimal, menurutnya, di Tapsel bahwa kopi bukan hal komoditi baru dan rakyat serta pemerintah daerah sedang terus berjuang pada aspek optimalisasi hulu atau produksi.
“Kami ingin Kopi Arabika dan Kopi Robusta Tapsel kini dan kedepan memiliki kuantitas yang layak dan stabil serta ramah lingkungan. Kami memiliki 6 kecamatan yang merupakan peruntukan penanaman kopi yaitu Marancar, Sipirok, Angkola Timur, Arse, Saipar Dolok Hole, Aek Bilah,” ujar Rasyid.
Meja Stand Pameran Kopi Tapsel dibantu oleh sukarelawan Mahasiswa asal Tapsel yang sedang menimba ilmu di Kota Yogyakarta, dimana bebrapa produk kemasan kopi yang di pamerkan sebagai produk komunitas masyarakat adalah Tyanna Coffee, Batu Coffee, Taboo Coffee, Spirock Coffee, Ondo Coffee
Akhir wawancara, Rasyid mengatakan bahwa dirinya lebih menekankan pada Kopi Tapanuli Selatan siap berkembang dan maju untuk Mantap pada masa depan.
“Walau saya bawa 5 merek kopi rakyat, tapi saya menerangkan pada semua pihak bahwa kita memiliki puluhan Merek produk UMKM masyarakat seputar Kopi. Pada Masa Depan Tapanuli Selatan siap menjalin kerjasama kolaboratif dengan Semua pihak, dalam konteks saling menguntungkan,” harapnya.
Tahun 2023 ini, pihaknya tidak memperlombakan Greenbean Tapsel pada tahun ini karena pernah jadi nominasi 15 besar dari 65, sampel kopi se-Indonesia pada festival yang sama di tahun 2022, hal ini untuk memberikan ruang kesempatan pada daerah lain sebagai pemenang terbaik tahun ini.
“Karena kita yakin produk kita masih berkualitas 15 besar terbaik se-Nusantara,” pungkas Rasyid Assaf Dongoran. (Andi)