Pekanbaru, LENSANUSANTARA.CO.ID – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan penandatanganan kontrak kerja sama implementasi teknologi melalui aliansi strategi dengan mitra-mitra kerja dalam upaya peningkatan produksi di wilayah kerja (WK) Rokan. Kontrak kerja sama ini langsung ditandatangani oleh EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi dengan empat perusahaan penyedia jasa teknologi dan disaksikan langsung SHU (Sub Holding Upstream) Pertamina, pada Jumat (24/11).
Kerja sama lewat implementasi teknologi ini diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel minyak nasional per hari pada tahun 2030 nanti.
“Ini adalah suatu semangat untuk kita bersama-sama bisa berkontribusi dalam upaya peningkatan produksi di WK Rokan,” kata EVP Upstream Business PHR, Edwil Suzandi.
Setidaknya terdapat empat teknologi untuk mendukung peningkatan produksi yakni Ultra Fluid Flow yang akan diimplementasikan oleh PT Karya Satria Abadi di lapangan Minas. Teknologi ini berpotensi memaksimalkan produksi lapisan lower quality reservoir dan memaksimalkan produksi LQR menggunakan energy dari aliran fluida lapisan LQR yang melewati ventury choke.
Kemudian teknologi Flowell yang akan diimplementasikan oleh PT Geopatra Solusindo Energi Pratama di Lapangan Benar dan Lapangan Balam South. Ini merupakan sebuah product solution (water based) yang digunakan untuk mencegah terjadinya congeal di dalam flow line dengan mekanisme menurunkan viskositas.
Lalu teknologi Insafe yang akan diimplementasikan oleh PT Aztech Pandu Persada di Lapangan Kotabatak yang dapat mencegah pembentukan scale dan korosi pada internal pipeline maupun downhole sumur. Serta teknologi Specialty Thermochemical yang akan diimplementasikan oleh PT Emneltech Solusi Indonesia di Lapangan Duri.
Prinsip teknologi ini adalah membuat crude yang bersifat congealed menjadi cair dengan heat dan ester/solvent di dalam system chemical yang diinjeksikan ke dalam sumur.
Selain meningkatkan produksi, Implementasi teknologi merupakan bagian dari upaya PHR dalam meningkatkan produktivitas sumur Idle, menekan penurunan loss production opportunity (LPO) serta mendorong percepatan reaktivasi sumur idle.
“Melalui implementasi teknologi ini, semoga kita bisa berkontribusi positif dalam upaya mempertahankan ketahanan energi nasional,” ucap Edwil.
Edwil berpesan agar perusahaan mitra kerja tetap mengutamakan aspek keselamatan dalam bekerja serta memastikan seluruh pekerja dapat pulang dan kembali kepada keluarga dengan aman dan selamat.
“Tetap upayakan keselamatan kerja, pastikan semua pekerjaan sudah sesuai dengan aturan keselamatan. Kami percaya kita semua memiliki komitmen yang sama bagaimana pekerjaan itu dapat dilakukan dengan aman dan selamat,” ujar Edwil.**