Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Usai mendampingi kunjungan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, langsung melanjutkan kunjungan kerjanya ke Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara dan sekaligus meninjau bantuan sumur bor dan pipanisasi.
Kunjungan kerja Menko PMK dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim dan penurunan stunting, sekaligus memastikan bantuan sumur bor dari pemerintah untuk warga Desa Duren tersebut, dengan didampingi oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH, Sekda Drs. Indarto, M.Si, Ketua DPRD Ismawan Setya Handoko, juga diikuti beberapa pejabat Forkopimda.
Dalam dialognya bersama warga, dirinya meminta maaf karena keterlambatannya, dan menjelaskan adanya musibah meninggalnya salah satu Staf Protokol Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Desa Pagak Kecamatan Purwareja Klampok, Rabu (3/1/2024).
Selain itu, Menko PMK juga mengungkapkan, bantuan sumur bor dan pipanisasi bisa terealisasi di empat desa, karena pihaknya banyak menerima laporan dari Pemkab Banjarnegara terkait kekeringan. Kemudian langsung menindak lanjutinya dengan mendatangkan peralatan milik Kementerian Pertahanan berupa alat pengeboran air bersih, untuk pembuatan sumur bor salah satunya di Desa Duren.
”Hari ini akhirnya kami bisa meninjau langsung proyek tersebut, dan Alhamdulillah tadi saya melihat perkembangan terakhir sudah keluar airnya dan debit airnya bagus. Mudah-mudahan nanti cukup besar sehingga bisa mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat,” jelas Muhadjir.
Masih kata Muhadjir. “Bantuan tersebut adalah dalam rangka penanganan transisi darurat kekeringan, agar di wilayah terdampak tidak terjadi lagi kekurangan air bersih terutama pada masa musim kemarau,” tambahnya.
Hal tersebut langsung disambut positif oleh Kepala Desa Duren Rasman dan masyarakatnya, dirinya mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah karena apa yang menjadi keluhan warganya, khususnya kelangkaan air bersih mulai ada solusi dengan adanya sumur bor. Dan selain itu, dirinya minta perhatian pemerintah untuk menangani ruas jalan ekstrim dan curam di desanya.
“Kami sangat berterima kasih karena pemerintah telah memperhatikan kebutuhan warga desa kami. Adanya sumur bor ini sangat penting untuk kebutuhan air bersih warga desa kami, selain itu saya mewakili masyarakat juga meminta perhatian penanganan jalan ekstrim di desa kami berupa turunan tajam yang sangat berbahaya dan sudah banyak makan korban,” kata Rasman.
Sementara dalam laporannya didepan Menko PMK, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, menegaskan, selama ini Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder sudah berupaya keras dalam menanggulangi kemiskinan ekstrim dan stunting sebagai isu strategis dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia.
Menurutnya persentase penduduk miskin Banjarnegara tahun 2023 sebesar 14,90%, menurun 0,3% dibanding tahun 2022 yang sebesar 15,20%, sementara untuk kemiskinan ekstrem tahun 2022 juga telah turun dari 3,95% menjadi 1,53%.
“Insya Allah kami optimis akan dapat terwujud target nasional kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen pada tahun 2024. Kami terus berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui 3 strategi nasional yaitu, mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan mengurangi kantong kemiskinan,” kata Tri Harso.
Diakhir pertemuan, dua warga Desa Duren Samir dan Manem secara terbuka menginginkan jamban dan kebutuhan lainnya, dan langsung ditanggapi oleh Menko secara kekeluargaan, dan Muhadjir kemudian membagikan bingkisan berupa sembako kepada 300 kepala keluarga. (Gunawan).
