Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Berbicara tentang politik saat ini tentu tidak bisa lepas dari namanya kata ‘kejam’, berbagai cara digunakan untuk menjatuhkan lawan mulai dari menggunakan tenaga perdukunan. Isu receh hingga fitnah dengan tujuan agar bisa menang dan menebar opini publik supaya masyarakat percaya dengan kabar-kabar yang belum tentu benar faktanya.
Isu atau fitnahan dalam perang politik yang sengaja dibuat oleh salah satu kubu lawan untuk menjatuhkan, ternyata (isu) tidak hanya ada di tingkat Pileg dan Capres-Cawapres saja. Ternyata ditingkat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) contohnya di Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.
Setelah adanya informasi yang sempat membuat resah di kalangan masyarakat Desa Masaran yang ditujukan oleh salah satu calon Kades oleh orang-orang yang diduga disinyalir suruhan kubu lain, lensanusantara.co.id mencoba melakukan penelurusan secara langsung untuk menemukan fakta sebenarnya.
Dalam data yang berhasil didapatkan, isu dan fitnahan yang saat ini sempat memanas sampai saat ini untuk menyerang ke salah satu Calon Bakal Kepala Desa (Bacakades) yang juga masih menjabat sebagai Anggota DPRD Banjarnegara yaitu Dian Eka Winartiningsih, ternyata hoax.
Saat lensanusantara.co.id, menemui Kepala Desa Masaran Turoyo mengungkapkan, bahwa kabar tentang isu dan fitnahan yang seolah-olah salah satu bakal calon kades yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD itu diawasi oleh KPK dan sempat muncul kabar ditangkap saat malam tahun baru kemarin adalah hoax. Menurutnya, kabar itu sengaja dibuat untuk menjatuhkan, dan menggiring opini masyarakat agar membenci dan tidak mendukungnya.
“Hoax itu mas, kemarin juga langsung ditelusuri sama pak Kapolsek dan Danramil, malah mereka langsung turun sendiri, isu dan fitnahan itu sengaja dimunculkan dan dibuat pendukung kubu lawan, agar masyarakat tidak suka sama Bu Dian. Dan kemarin yang menyebar isu juga sudah disidang dirumah warga, mengakui semuanya. Selaku Kades tentu sangat menyayangkan hal seperti ini, saya inginnya masyarakat guyub, rukun dan saling menjaga kondusif di desa. Jangan karena politik Pilkades membuat rusuh desa, harapan saya tidak terulang lagi berita isu hoax seperti ini,” ungkap Turoyo, Jumat (5/1/2024).
Sementara ditempat terpisah, Dian yang merasa namanya dicemarkan dengan isu dan fitnahan yang merugikan dirinya dan keluarganya, dirinya sudah memanggil warga yang selama ini menyebarkan kabar itu, sambil memperlihatkan video yang dimana terlihat warga yang selama ini menyebar berita hoax terkait dirinya berurusan dengan KPK mengaku orang suruhan.
“Setelah kita lakukan pelacakan ke beberapa sumber darimana datangnya kabar itu, akhirnya ketemu. Dia bernama Aan, dan saat disidang di rumah warga dirinya mengakui semuanya, dibelakang dia siapa siapa. Dia orang suruhan,” terang Dian.
“Yang bersangkutan sudah menceritakan semua secara detail, saat kita sidang bersama sama pada malam Rabu (2/1/2024) lalu dirumah warga dan sudah kita suruh membuat surat damai, dia mengakui siapa dalang dibalik itu, sudah sempat ditanya oleh pihak berwajib juga,” jelas Dian sambil menunjukan video pengakuan penebar isu dan fitnahan saat disidang di rumah salah satu warga, Selasa (9/1/2024).
Ditanya terkait kelanjutan, apakah ada laporan yang akan dilayangkannya terkait kasus yang masuk dalam pencemaran nama baiknya, Dian mengaku saat ini dirinya tidak akan melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum.
“Sengaja saat ini tidak akan kita laporkan, biar Allah saja nanti yang menunjukan tentang siapa yang salah siapa yang benar. Saya dan keluarga yang penting sudah cukup tahu saja siapa yang berbuat ini semua, bukan kita takut melaporkan, kalau pihak kita melaporkan kasus itu nanti pasti akan dicari lagi kesalahan seolah kita kejam sama warga sendiri. Intinya yang menyebarkan semuanya sudah tertangkap, saya yakin masyarakat Desa Masaran lebih paham baik buruknya, karena sudah pintar semua untuk mencerna mana berita hoax dan tidak,” tambah Dian.
Kabar tersebut juga ditepis salah satu warga, dirinya mengaku berita bohong tersebut, memang sudah dirancang lama, guna untuk menjatuhkan Dian dalam Pilkades mendatang jika jadi mencalonkan diri.
“Isu receh itu mas, saya dapat info memang akan dimunculkan lama sama kubu lawan, cuma baru ini dilakukan, tidak tahu maksudnya apa, apakah takut kalah atau memang tidak suka kalau mbak Dian nyalon kades,” pungkas salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui di sebuah warkop Desa Masaran. (Gunawan).