Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Baru sekitar satu bulan selesai, pembangunan Rehabilitasi Jalan Ruas Karangkobar-Suwidak yang berada di jalan alternatif yang berada di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa sudah rusak parah. Proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjarnegara yang dikerjakan oleh CV Arthavest dengan anggaran senilai Rp 123.000.000, disinyalir tidak sesuai spek atau RAB.
Hal itu terlihat campuran split, pasir sudah pada lepas dan berserakan yang diduga kurangnya semen, sehingga proyek dengan anggaran ratusan juta tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan. Padahal jalan alternatif tersebut satu-satunya akses utama masyarakat yang dibuka sekitar setahun lalu, akibat adanya longsor dijalan yang lama.
Dalam pengamatan lensanusantara.co.id dengan meninjau langsung lokasi pembangunan, proyek rabat beton dengan nomor kontrak 006.SPK/PL-RHJL PAPBD/2024 dengan lama pengerjaan 45 hari kalender dengan akhir pengerjaan pada 1 Desember jika musim hujan datang, bisa terjadi rusak parah terkena gerusan air.
Menurut salah satu petani yang kebetulan melintasi jalan tersebut juga menyayangkan, dirinya menganggap saat dimulainya pengerjaan campuran antara semen, pasir dan split diduga tidak sesuai.
“Orang pemilik CV nya saja mengerjakan semenya sangat sedikit, kan tiap hari saya lewat, warga sini banyak yang tahu, kalau saya melihat kondisi seperti ini, semennya yang kurang, karena saya pernah kerja di proyek ngecor, coba dicek saja kalau tidak percaya, kalau perlu pakai alat yang biasa dibuat ngecek kontruksi itu,” jelas warga yang memiliki kebun di dekat dengan lokasi tersebut, Jumat, (31/1/2025).
Dirinya juga membandingkan, perbedaan pekerjaan rabat beton milik PU dengan yang dikerjakan oleh Desa yang jaraknya tidak jauh dari lokasi, dirinya menganggap perbandingan kualitas pekerjaan sangat mencolok.
” Kalah sama rabat beton yang ada di tanjakan kedua sebelah sana,padahal itu malah desa dulu yang mengerjakan, masak ini proyek milik Kabupaten kayak gini, apa tidak mubazir seperti ini, sudah rusak parah, batunya saja sudah mengelupas semua, coba kalau campuran semen sesuai tidak seperti ini, padahal pasirnya bagus itu yang digunakan,” tambah K.
Sementara saat dihubungi melalui pesan Watshap, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Banjarnegara Hermawan Tutut langsung meresponnya, dan berjanji akan langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
“Ok terimakasih infonya, besok senin kami cek, untuk selanjutnya kami tindak lanjuti perbaikan, karena masih dalam masa perbaikan,” singkat Hermawan, Sabtu, (1/2/2025).
Dengan fenomena tersebut, Dinas terkait harusnya bisa mengevaluasi bagian pengawasan di lapangan, agar bisa bekerja bisa profesional, dan anggaran yang bersumber dari pajak rakyat tersebut tidak ada namanya dibuat mainan, sehingga kualitas pekerjaan itu dapat bertahan lama dan bisa dinikmati masyarakat aman dan nyaman saat melintasinya. (Gunawan).