Daerah

3 Cakades Masaran di Banjarnegara Ambil Nomor Urut dengan Pecah Kendi: Ada Filosofinya

×

3 Cakades Masaran di Banjarnegara Ambil Nomor Urut dengan Pecah Kendi: Ada Filosofinya

Sebarkan artikel ini
Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Masaran
Ketiga Cakades Masaran memecahkan kendi yang didalamnya ada nomor urut, Rabu 21/2/2024. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tradisi memang tidak akan bisa hilang di setiap daerah, karena hal itu sudah menjadi suatu kesakralan, terutama untuk masyarakat desa yang hingga sekarang masih memegang teguh kepercayaan dan filosofi-filosofi turun temurun dari para leluhur.

Seperti di Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Saat pengambilan nomor urut calon Kepala Desa yang diikuti oleh tiga kandidat itu, ada tradisi yang sangat unik, dimana panitia menyediakan sebuah kendi yang isinya adalah nomor urut peserta yang nantinya akan dibuat kampanye sampai hari pemilihan.

Example 300x600

Pantauan lensanusantara.co.id, terlihat ketiga calon kepala desa (Cakades) bersama-sama memecahkan kendi yang sudah dihias oleh Panitia.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Masaran Suwarso, kendi mempunyai filosofi yang dimana untuk menuju kehidupan baru, yaitu memasuki situasi yang penuh harapan.

“Kendi sendiri mempunyai filosofi untuk menuju ke kehidupan baru, makanya hari ini kita membawa sebuah kendi agar nantinya siapapun yang jadi bisa membawa harapan masyarakat Desa Masaran yang maju, sejahtera. Karena manusia hidup itu bukan suatu tujuan tapi perjalanan, jadi siapapun nanti yang jadi bisa membawa lebih maju lagi bukan kemunduran,” jelas Suwarso. Rabu (21/2/2024).

Usai dilakukan pengambilan nomor urut, ketiga peserta Pilkades yang dimana Tursiyah dapat nomor 1, nomor urut 2 Taat Sutanto dan paling menarik dalam Pilkades Masaran, dimana anggota DPRD dari Partai PPP yaitu Dian Eka Winarsih Ningsih ikut dalam pesta demokrasi tingkat desa itu, dengan mendapatkan nomor urut 3.

“Setelah ditetapkan hari ini, saya akan mengajukan cuti, memang banyak orang luar daerah Masaran menanyakan kenapa tidak maju lagi di Caleg kemarin, karena mungkin ini saatnya saya mengabdikan diri untuk Desa saya, selain dorongan masyarakat, keluarga dan terutama suami saya saat minta petunjuk kepada Allah. Saya seolah mendapatkan jawaban harus maju di Pilkades bukan Caleg,” ungkap Dian didampingi suaminya, saat ditemui wartawan usai pengambilan nomor urut.

Sementara Kepala Desa Masaran Cakades Petahana Turoyo yang saat ini tidak maju lagi menuturkan, siapapun nantinya yang terpilih atau tidak terpilih harus tetap menjaga kondusifitas desa.

“Saya hanya berpesan kepada ketiga calon Kades Masaran, siapapun nanti yang jadi dan tidak jadi jaga selalu kemananan kondusifitas Desa Masaran, karena semua ini hanya sebuah jabatan sementara, jangan sampai ada gesekan antar pendukung yang merusak nama baik daerah sendiri. Masyarakat juga jangan terlalu percaya fitnah, isu untuk menjatuhkan lawan, namanya politik apapun akan dilakukan, jadi masyarakat jangan mudah terprovokasi,” pungkas Turoyo yang juga hadir dalam pelaksanaan pengambilan nomor urut tersebut. (Gunawan)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.