Kota Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Penanggung Jawab (PJ) Walikota Malang, Wahyu Hidayat, kembali melakukan kegiatan Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ) bersama Masyarakat Kecamatan Blimbing, Kota Malang pada Hari Jumat, 2/8/2024.
Kegiatan STMJ ini merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan oleh Wahyu Hidayat sebagai Pemerintah Kota Malang untuk terus dekat dengan masyarakat Kota Malang. Selain itu program STMJ ini juga dipadukan dengan program Ngobrol Bareng Mbois Ilakes (NGOMBE). Dimana program NGOMBE yang dilaksanakan setelah STMJ ditujukan untuk menampung berbagai aspirasi dari masyarakat Kota Malang.
Program NGOMBE STMJ yang dilakukan di Balai RW 09, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing ini merupakan program NGOMBE STMJ yang ke-14 yang dihadiri oleh masyarakat se-kecamatan Blimbing dan berbagai Instansi Pemerintah lainnya seperti LPMK, DLH, dan juga Dinas PUPR Kota Malang.
“Hari ini merupakan hari yang berbahagia dimana mengawali Bulan Agustus ini kita bisa berjumpa dalam program NGOMBE STMJ edisi ke-14” Ujar Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Sasonto saat membuka acara sebagai moderator.
Dalam kegiatan NGOMBE berbagai aspirasi diutarakan oleh berbagai tokoh masyarakat terkait permasalahan wilayah terutama di Kecamatan Blimbing. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan permasalahan banjir di beberapa titik wilayah Kecamatan Blimbing yang menjadi keresahan warga sekitar terutama di RW 11.
“Beberapa titik di wilayah sini menjadi wilayah yang rawan banjir pak, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sampai surut airnya. Terutama di persimpangan LA Sucipto yang menjadi daerah utama dalam berkegiatan merasa sangat terganggu” Ujar salah satu warga pada saat menyampaikan aspirasi.
Dandung Julhardjanto, Kepala Dinas PUPRPKP menyampaikan bahwa permasalahan banjir di Kota Malang memang menjadi problem umum, dimana Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan master plan untuk masalah drainase di Kota Malang.
“Untuk saat ini kita (Pemerintah Kota Malang) telah menyiapkan master plan untuk mengatasi masalah drainase di Kota Malang, langkah ini termasuk untuk menjawab persoalan banjir yang menjadi problem di Kota Malang”
Wahyu Hidayat menambahkan bahwa master plan ini dilakukan untuk mencapai Kota Malang bebas banjir Tahun 2048 yang tentunya membutuhkan berbagai tahapan dan langkah serta dukungan dari masyarakat dalam mewujudkan cita-cita tersebut
“Sudah ada tahapan-tahapan untuk penyelesaian dan kemudian kami meminta kepada masyarakat bahwa adanya permintaan-permintaan tersebut harus diiringi dengan tanggung jawab bersama dalam menjaga dan merawat fasilitas Kota Malang”. (sso)