Berita

DP3AKB Jember Bersama SBMI Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Buruh Migran

37
×

DP3AKB Jember Bersama SBMI Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Buruh Migran

Sebarkan artikel ini
Kasi Perlindungan Perempuan
Menik Nuryana Kasi Perlindungan dan Perempuan Ketika di Wawancara, Senin 5/8/2024. (Foto: Badri/Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melalui Kasi Perlindungan dan Perempuan bekerjasama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jember mengadakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan di kabupaten Jember, Senin (5/8/2024).

Kasi Perlindungan dan Perempuan DP3AKB Jember, Menik Nuryana menyampaikan, kekerasan terhadap perempuan terutama buruh migran ilegal masih ada permasalahan apalagi non ilegal.

Example 300x600

Lanjutnya, masih banyak buruh migran yang bergender perempuan. “Mereka berangkat ke luar negeri untuk mencari nafkah, intinya membantu perekonomian keluarga,” ucapnya.

BACA JUGA :
Wanita Muda Cantik Masuk Bursa Cawabup Jember 2024, Ini Sosok Indi Naidha

Untuk itu, kata Menik, sehingga DP3AKB memberikan pelatihan yang mana pelatihan itu untuk menambah keterampilan ibu-ibu para perempuan di kabupaten Jember. Pada tahun 2023 pihaknya memberikan kursus menjahit, salon, tata rias dan pembuatan kue kering.

BACA JUGA :
Anak dan Orang Tua Perlu Adanya Komunikasi Dalam Keluarga

“Diharapkan, keterampilan bermanfaat nantinya ketika diterapkan dalam kehidupannya dapat menambah income (pendapatan.red) seperti kue kering perayaan hari Natal dan Idul Fitri. Untuk mencegah ibu-ibu para perempuan pergi keluar negeri,” terangnya.

Tambah Nuryana, ketika ada kekerasan terhadap perempuan ada budaya malu dan aib. Bahwa kekerasan aib pada keluarganya sehingga para perempuan itu tidak berani berspike up.

BACA JUGA :
Peringati Nuzulul Qur'an 1445 H, RSD Balung Jember Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

“Kami selalu memberikan sosialisasi pencegahan dan kekerasan perempuan di kabupaten Jember, agar perempuan yang menjadi korban kekerasan berani berspike up terjadi pada dirinya keluarga dan lingkungan,” pungkasnya. (ADV/DriSta).

error: Content is protected !!