Berita

BPBD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pengendalian Wabah Zoonosis Prioritas

×

BPBD Kabupaten Malang Gelar Rapat Pengendalian Wabah Zoonosis Prioritas

Sebarkan artikel ini
BPBD Kabupaten Malang

Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang menggelar rapat koordinasi untuk respon cepat pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) Wabah Zoonosis Prioritas di kantor Bappeda Kabupaten Malang.

Rapat koordinasi ini menghadirkan pembicara dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Suprapto, dan pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. faridha Cahyani, pada kesempatan yang sama turut hadir Bakorwil III Malang, perwakilan OPD terkait, Polres Malang, Kodim, akademisi, tenaga kesehatan, dan PMI Kabupaten Malang.

Example 300x600

Rapat dipimpin oleh Sadono Irawan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas berbagai topik penting seperti gambaran zoonosis, kejadian penyakit zoonosis, dan langkah strategis untuk mencegah kembalinya wabah zoonosis tersebut.

Selain itu, dalam rakor juga dibahas rencana kedaruratan dan antisipasi KLB zoonosis serta respon cepat terhadap situasi zoonosis prioritas pada manusia, berlandaskan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, BPDB Kabupaten Malang akan terus berkomitmen meningkatkan kesiapan dalam menghadapi wabah zoonosis dan melakukan kerjasama ke berbagai sektor terkait.

“Alhamdulillah rakor hari ini sukses,dan menghasilkan beberapa poin, yakni BPBD diharapkan menjadi mediator dalam kolaborasi lintas sektor, saran pembuatan rencana kontijensi (renkon) prioritas, seperti untuk Leptospirosis, Antrax, Rabies, dan Flu Burung/ Avian Influensa,” ujarnya.

“Tahun ini, tren angka kejadian penyakit wabah zoonosis terjadi penurunan yang signifikan namun bukan berarti menjadikan semua pihak aman terhadap kembalinya wabah tersebut, oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah strategis serta kerjasama berbagai pihak maupun pelibatan berbagai potensi relawan dan masyarakat, wabah zoonosis juga menjadi salah satu agenda penting dalam lingkup perlindungan masyarakat,” imbuhnya.

Dalam rapat tersebut berbagai pihak membahas tantangan dan solusi terkait pengendalian penyakit zoonosis dalam sesi diskusi. Berikut adalah beberapa poin penting yang di sampaikan:

  1. Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Woro.
  • Banyaknya penyakit karena importasi ilegal, anggaran vaksin dari pemerintah pusat sudah tidak ada dikembalikan lagi ke daerah, namun anggaran OPD masih minim.
  • Tingginya lalu lintas hewan menyebabkan antraks dan rabies sulit dikendalikan, sehingga diperlukan kolaborasi antar pihak.
  • BPBD diharapkan menjadi mediator dalam kolaborasi lintas sektor, terutama untuk wabah leptospirosis dari tikus.
  1. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dr. Kiki.
  • Riset menunjukkan kemungkinan peningkatan PMK di tahun mendatang, sehingga perlu persiapan dini.
  • Hasil riset diharapkan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menanggulangi wabah.
  1. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, dr. Widi Nugroho.
  • PMK tidak menjangkiti manusia namun berdampak ekonomi besar karena menurunkan sumber pendapatan masyarakat.
  • Menyiapkan bank vaksin untuk persiapan dini.
  • Kolaborasi antar sektor untuk mendeteksi peningkatan wabah.
  • Fakultas Kedokteran Hewan siap menerjunkan volunteet mahasiswa jika di perlukan.
  1. Bappeda Kabupaten malang, Panji.
  • Bappeda Kabupaten Malang mengapresiasi mitigasi awal penyakit zoonosis oleh BPBD dan siap menampung kebutuhan untuk menunjang SPM Kabupaten malang.
  1. Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Setya.
  • Mengharapkan tindak lanjut dengan membuat draf renkon terkait zoonosis leptospirosis.
  1. PMI, Yasin.
  • Menekankan pentingnya renkon untuk menghadapi ancaman wabah penyakit
  • Masyarakat perlu tahu langkah yang harus diambil saat menghadapi wabah.
  1. Dekan Fakultas Kedokteran UMM, dr. Meidi.
  • Masa vakum penanganan wabah bisa diisi dengan penyuluhan mahasiswa ke tempat berpotensi zoonosis.
  • BPBD Kabupaten Malang diharapkan menjadi pilot projek koordinasi antar multi sektor.
  1. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Khoiriah.
  • Wabah DBD paling mendesak saat ini, namun terbuka untuk kolaborasi dengan akademisi.
  • Wabah Zoonosis Leptospirosis menjadi ancaman nyata dengan kasus di RS UMM.
  • Rabies masih sering terjadi di Kabupaten Malang.
  • Antraks belum ditemukan namun perlu perhatian untuk dibuat renkon.
  • Perlu dibuatkan SK untuk penanggulangan zoonosis di Kabupaten Malang. (Ryo)
**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.