Berita

Polres Malang Gelar Ops Mantap Praja Semeru, Bupati Tinjau Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024

×

Polres Malang Gelar Ops Mantap Praja Semeru, Bupati Tinjau Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini
Kapolres Malang
Serangkaian Kegiatan Apel Gelar Pasukan Operas Mantap Praja Semeru Tahun 2024 di Polres Malang.

Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, menyatakan kesiapan penuh dalam rangka pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Malang.

Kesiapan pengamanan ditandai dengan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 yang dipimpin langsung oleh Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana di halaman Mapolres Malang.

Example 300x600

Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM., turut menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru Tahun 2024 tersebut, nampak hadir juga Dandim 0818 Malang-Batu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, perwakilan dari anggota Forkopimda Kabupaten Malang, Jajaran Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, Camat, Forkopimcam Kepanjen serta Ketua MUI, Satpol PP, BPBD, Dinas Perhubungan, dan Linmas.

Pilkada serentak tahun 2024 yang akan digelar di Jawa Timur tidak hanya sekedar pesta demokrasi, tetapi juga menjadi bukti kematangan demokrasi dan momen politik yang terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan Pemilu yang digelar secara serentak untuk memilih calon Gubernur, Bupati, Wali Kota, beserta wakil-wakilnya.

Bupati Malang menegaskan, bahwa Polres Malang harus menjadi Polisi sesuai harapan masyarakat Kabupaten Malang. “Keberadaan personel di lapangan diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan tenang dan nyaman,” ungkap Bupati Malang.

Selanjutnya, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan bahwa Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan berlangsung selama 135 hari, dimulai dari tanggal 19 Agustus hingga 31 Desember 2024. Operasi ini melibatkan total 15.603 personel pengamanan, yang terdiri dari 700 personel Polri, 447 personel TNI, serta 14.456 petugas keamanan lainnya.

Personel tersebut nantinya akan disebar di 3.712 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah hukum Polres Malang dan seluruh Kabupaten Malang.

“Jumlah personel bisa bertambah karena kita juga mendapat dukungan dari Polres Batu untuk membantu pengamanan di Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon,” jelas AKBP Putu Kholis Aryana di Mapolres Malang, Senin (19/8).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Malang menekankan pentingnya persiapan matang dalam menghadapi Pilkada serentak 2024. Apel gelar pasukan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel serta sarana dan prasarana sebelum diterjunkan ke lapangan.

“Pemilukada serentak 2024 bukan sekadar pesta demokrasi biasa, melainkan ajang yang akan membuktikan kematangan demokrasi Indonesia. Tahun 2024 adalah momen politik yang sangat penting bagi bangsa ini, karena kita akan menyelenggarakan Pemilu serentak dan terbesar dalam sejarah bangsa kita,” ujar AKBP Putu Kholis Aryana, mengutip pesan dari Presiden Republik Indonesia.

Kapolres juga menyoroti pentingnya kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi situasi politik dan keamanan yang dinamis. Polres Malang telah melakukan pemetaan potensi kerawanan melalui indeks potensi gangguan keamanan selama masa Pilkada, dengan tujuan mengidentifikasi dan menyusun langkah-langkah sinergis untuk mencegah serta menangani berbagai eskalasi secara tepat dan efektif.

Mengacu pada pengalaman Pemilu dan Pilkada sebelumnya di Kabupaten Malang, AKBP Putu mengingatkan bahwa sejumlah peristiwa perlu mendapat perhatian serius. Beberapa insiden yang pernah terjadi antara lain perusakan alat peraga kampanye di Kecamatan Turen dan Dampit pada Pemilu 2019, serta tindak pidana narkotika yang melibatkan salah satu calon legislatif di Kecamatan Tajinan.

Pada Pilkada 2020, terjadi kerusakan alat peraga kampanye dan pengungkapan tindak pidana politik uang di Kecamatan Gedangan, serta pemasangan spanduk provokatif di Kecamatan Dau, Pakisaji, dan Karangploso. Pada tahun 2024, muncul kembali spanduk provokatif di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Wajak, serta insiden pembakaran bendera partai politik dan indikasi politik uang di tiga kecamatan di Kabupaten Malang.

“Belajar dari pengalaman Pemilu dan Pemilukada sebelumnya di Kabupaten Malang, kita telah menganalisis beberapa peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Harapan kita semua adalah agar peristiwa tersebut tidak terulang pada Pemilukada 2024 kali ini,” tambahnya.

Apel gelar pasukan ini menjadi simbol kesiapan Polres Malang dalam memastikan seluruh tahapan Pemilukada serentak 2024 berjalan aman, lancar, damai, dan kondusif di Kabupaten Malang.

Polres Malang juga menyiagakan kendaraan operasional dinas mulai R2, R4 hingga kendaraan anti huru hara. Bupati Malang menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada TNI/Polri, Pemerintah Kabupaten Malang, serta seluruh elemen masyarakat atas sinergi dan kerja keras yang telah terjalin erat.

“Sinergi ini sangat penting untuk terus dipertahankan, terutama dalam menghadapi dan mendukung pelaksanaan Pilkada serentak 2024 agar berjalan dengan aman, lancar, damai, dan kondusif,” tutupnya. (Ryo)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.