Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, menjadi pusat perhatian dengan terselenggaranya panen raya padi sehat. Acara yang bertema “Wiwitan Panen Padi Petani Mitra Sinergi Menuju Beras Sehat Rendah Karbon” ini merupakan bukti keberhasilan kemitraan dengan Uni Eropa dalam menghasilkan beras berkelanjutan dan inovasi beras sehat. Selasa, 20 Agustus 2024.
Padi yang dipanen dalam acara ini ditanam dengan metode campuran, yakni menggunakan 50% pupuk organik dan 50% pupuk kimia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik yang lebih sehat bagi konsumen, serta mendorong pendapatan petani melalui harga jual beras yang lebih tinggi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto menjelaskan, bahwa metode penanaman padi sehat ini diterapkan di lahan seluas 215 hektar, yang tersebar di lima kecamatan di Madiun.
“Lahan yang menggunakan metode ini mencakup sekitar 215 hektar yang tersebar di lima kecamatan se-Kabupaten Madiun,” ungkapnya.
Sumanto berharap, para petani di Madiun semakin terdorong untuk memanfaatkan sumber daya alam lokal, menekan biaya produksi, dan meningkatkan pendapatan sambil tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Angga Maulana Yusuf, Lead Project Manager Low Carbon Rice Switch-Asia, juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan bentuk syukur atas terjalinnya kemitraan yang kuat antara petani, penggilingan padi, dan pemerintah daerah.
Ia juga menambahkan, Dinas Pertanian telah membentuk forum multi-pihak yang melibatkan petani, kelompok tani, penggilingan padi, dan dinas terkait untuk mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan di Madiun.
“Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi pengembangan pertanian padi berkelanjutan di Madiun,” jelas Angga.
Angga juga menyoroti perubahan trend pertanian masa depan yang akan beralih dari metode tradisional ke pertanian modern yang lebih profesional dan berorientasi pada keuntungan. Dengan luas lahan pertanian yang semakin terbatas, petani masa depan harus mampu memanfaatkan teknologi dan manajemen modern untuk mengoptimalkan hasil pertanian mereka.
Salah satu inovasi dari panen ini adalah produksi beras rendah karbo, yang dibudidayakan dengan prinsip menjaga keseimbangan alam.
“Penggunaan pupuk dan pestisida dilakukan dengan takaran yang tepat, serta penggilingan padi sudah memanfaatkan energi listrik yang efisien. Semua proses, mulai dari penanaman hingga penggilingan, tercatat dengan baik sehingga produk beras ini dapat dilacak hingga ke petaninya,” tambah Angga.
Dengan berbagai inovasi yang dihadirkan, Kabupaten Madiun berharap dapat menjadi pelopor dalam pertanian berkelanjutan, yang mendukung kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. (Dewi)