Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kembali mengambil langkah inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah pesatnya perkembangan kota. Melalui kegiatan pelatihan urban farming yang diadakan di Hotel Atria, puluhan perwakilan dari Musrenbang tematik Kelurahan dan Kecamatan hadir untuk berpartisipasi dalam gerakan ini.
Urban farming, yang semakin populer di banyak kota besar, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan terbatas di perkotaan dengan menanam sayuran hingga beternak secara mandiri. Dalam pelatihan ini, warga Kota Malang diajak memahami cara mengoptimalkan lahan pekarangan dan ruang terbuka yang tersedia di rumah masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnen Hariyadi, SP, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan tahun anggaran 2023-2024.
“Kota Malang terus berkembang pesat, baik dari sisi pembangunan, infrastruktur, hingga jumlah penduduk yang hampir mencapai satu juta jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, kita tidak bisa hanya mengandalkan pasokan dari luar kota. Oleh karena itu, urban farming menjadi solusi efektif bagi masyarakat untuk mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan,” ujarnya.
Dengan dukungan 26 pasar rakyat yang ada di Kota Malang, urban farming diharapkan dapat menjadi pelengkap dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Slamet juga mendorong warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah, lahan terbuka, dan berbagai media tanam seperti pot, hidroponik, hingga memanfaatkan barang bekas seperti kaleng cat untuk bercocok tanam.
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada penanaman sayuran, tetapi juga mengajarkan warga cara berbudidaya ikan dan beternak ayam. Dengan demikian, diharapkan kebutuhan protein masyarakat juga dapat terpenuhi, mulai dari sayuran, ikan, hingga telur.
Pemberdayaan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga, RT, RW, hingga kota secara keseluruhan. Urban farming telah menjadi bagian dari upaya strategis untuk menjaga stabilitas pangan di Kota Malang dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, program urban farming ini diyakini akan membawa perubahan nyata bagi masyarakat Kota Malang, baik dalam memenuhi kebutuhan pangan maupun menjaga keberlanjutan lingkungan.