Pemerintahan

Pemkab Bondowoso Terus Semangat Membangun Ijen Geopark

×

Pemkab Bondowoso Terus Semangat Membangun Ijen Geopark

Sebarkan artikel ini
Bondowoso Ijen UNESCO Global Geopark
Bondowoso Ijen UNESCO Global Geopark


Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus semangat menjadikan sejumlah situs geopark atau taman bumi agar masuk warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG).

Taman bumi yang dikenal dengan jen Geopark yang berada di Kabupaten Bondowoso sudah resmi menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

Example 300x600

Bahkan sertifikat kepesertaan Ijen Geopark sebagai anggota UNESCO Global Geopark sudah resmi diterima.

Bahkan pemerintah Kabupaten Bondowoso menghadiri Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 di M’Goun UGGp, Kekaisaran Maroko yang diselenggarakan pada 5 – 11 September 2023 lalu.

Dari Kabupaten Bondowoso kala itu dihadiri langsung oleh Bupati Salwa Arifin dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda, Kebudayaan dan Olahraga (Dispendukcapil) Mulyadi.


Kegiatan di Maroko ini merupakan puncak dalam Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10, sebagai agenda penting UNESCO yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.


Keikutsertaan dalam agenda di bawah payung UNESCO selain sebagai sarana promosi dan sosialisasi UGGp di level internasional juga menjadi penilaian keaktifan setiap anggota UGGp terhadap agenda-agenda UNESCO.


Dimana dalam 4 tahun sekali setiap UGGp akan direvalidasi status keanggotaannya.
UNESCO Global Geopark (UGG) merupakan program di bawah UNESCO yang memiliki jaringan 195 anggota UGG yang tersebar di 48 negara.


UNESCO Global Geopark adalah jaringan geopark yang diakui oleh UNESCO karena keunikan geologis, keanekaragaman hayati, warisan budaya, dan upaya konservasi alam yang dilakukan.


Geopark berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan berkelanjutan, serta menjadi tempat pariwisata yang menarik dengan konsep geowisata.


UGG memperkuat tiga unsur warisan yaitu Geodiversity (keanekaragaman geologi), Biodiversity (keanekaragaman hayati), dan Culture diversity (keanekaragaman Budaya), serta berpilar pada konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat dan didasarkan pada SDG’s Indonesia berkontribusi pada pengembangan UNESCO Global Geopark dengan memiliki 10 UGGp mulai tahun 2015-2023.


Diawali penetapan Batur UGGp, Gunung Sewu UGGp, Rinjani Lombok UGGp, Ciletuh Palabuhan Ratu UGGp, Toba UGGp, Belitong UGGp, Ijen UGGp, Maros Pangkep UGGp, Raja Ampat UGGp, dan Merangin Jambi UGGp. Dua dari 10 UGGp di Indonesia ada di Provinsi Jawa Timur.


Pada tahun 2023 ada empat anggota UGGp baru dari Indonesia yang akan ditetapkan oleh UNESCO, salah satunya adalah Ijen UNESCO Global Geopark (UGGp) dan sertifikat UGGp direncanakan akan diserahkan oleh UNESCO pada agenda Konferensi UGG ke 10 di Maroko.


Ijen Geopark berdasarkan penilaian dari assessor UNESCO saat kegiatan Assesment tahun 2022 mendapatkan nilai evaluasi tertinggi dengan skor 873 dari seluruh UGGp lainnya di Indonesia.


Semangat inilah kemudian yang terus dirawat oleh Pemkab Bondowoso, agar Ijen Geopark khusus di Bumi Ki Ronggo menjadi anggota dari UGG.


Diantara yang dilakukan oleh Pemkab Bondowoso yakni pembenahan infrastruktur baik fisik maupun non fisik.


Diantaranya pembenahan jalan menuju situs-situs yang masuk Ijen Geopark, pembenahan destinasi wisata, pemberdayaan sumber daya alam dan pendampingan kegiatan ekonomi warga di sekitar situs Ijen Geopark.


Tidak hanya itu, pemkab Bondowoso juga mengkolaborasikan semangat membangun taman bumi ini dengan dunia pendidikan. Sehingga setiap sekolah wajib memberikan pengetahuan tentang Ijen Geopark ini.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.