WAJAK, LENSANUSANTARA.CO.ID – Plt Bupati Malang, Drs. Didik Gatot Subroto, S.H, M.H, melakukan kunjungan kerja ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang pada Selasa (5/11/2024) siang. UPT yang berada dibawah naungan Dinas Peternakan Kabupaten Malang ini terletak di Desa Bambang, Kecamatan Wajak.
Kunjungan tersebut menjadi momen penting bagi peningkatan produktivitas sektor peternakan di Kabupaten Malang, terutama dalam produksi Keju Gouda yang menjadi produk andalan UPT.
Dalam kunjungan tersebut, Didik sapaan akrab Plt Bupati Malang, secara langsung meninjau ruang produksi keju Gouda dan kandang ternak yang dikelola oleh UPT. Keju Gouda ini telah diproduksi sejak lama oleh UPT dan menjadi satu-satunya keju Gouda murni yang diproduksi pemerintah daerah di Indonesia.
Namun, kendala utama yang dihadapi UPT adalah fluktuasi jumlah produksi keju yang bergantung pada pasokan susu sapi. Saat ini, UPT mengelola 38 ekor sapi, namun jumlah sapi yang bisa diperah semakin menurun seiring berjalannya waktu.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat lebih dekat kondisi UPT, khususnya dalam produksi keju Gouda, karena hanya kita satu-satunya di Indonesia yang memproduksi keju ini. Produksinya sudah berjalan cukup lama, namun sayangnya jumlah produksinya sering tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah sapi perah yang kami kelola di UPT ini,” ujar Didik saat diwawancarai seusai peninjauan.
Keju Gouda yang diproduksi oleh UPT ini memiliki kualitas tinggi dan dijual dengan harga Rp 180 ribu per kilogram. Dengan kualitas yang diakui, keju ini memiliki potensi besar untuk menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional. Namun, produksi yang masih terbatas akibat menurunnya jumlah sapi perah menjadi tantangan besar bagi UPT dan Dinas Peternakan Kabupaten Malang.
Didik menjelaskan bahwa permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya produksi keju adalah penurunan jumlah sapi perah yang disebabkan berbagai faktor, termasuk usia sapi. Saat ini, sapi yang diperah hanya mampu menghasilkan sekitar 8 hingga 10 liter susu per ekor setiap harinya, padahal kapasitas kandang sebenarnya bisa menampung lebih banyak sapi.
Untuk itu, Didik menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap operasional UPT untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. “Ini harus dievaluasi secara menyeluruh, apakah karena usia sapi yang sudah tua atau faktor lain yang menyebabkan penurunan produksi susu. Jika memang perlu, kita bisa menambah jumlah sapi atau melakukan kerja sama dengan pihak lain agar produksi susu dan keju bisa ditingkatkan,” lanjutnya.
Selain itu, Plt Bupati Malang juga mengusulkan opsi perubahan status UPT menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan status ini, UPT akan memiliki keleluasaan dalam pengelolaan keuangan dan operasional, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. “Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah mengubah UPT ini menjadi BLUD. Dengan menjadi BLUD, pengorganisasiannya akan lebih mudah dan fleksibel. Namun, hal ini tentu harus mendapatkan persetujuan dari DPRD Kabupaten Malang,” tambah Didik.
Selanjutnya, Didik berharap kunjungan ini menjadi titik awal bagi UPT dan Dinas Peternakan Kabupaten Malang untuk lebih inovatif dan meningkatkan kinerja mereka. Beliau optimis bahwa dengan perencanaan yang baik, UPT ini dapat menjadi salah satu unit penghasil yang menguntungkan bagi daerah. Keberhasilan UPT dalam meningkatkan produksi keju Gouda juga akan membawa manfaat besar bagi sektor peternakan dan industri olahan susu di Kabupaten Malang.
“Kami berharap, setelah kunjungan ini, ada peningkatan kerja sama di internal UPT dan Dinas Peternakan. Inovasi dan langkah strategis perlu diambil agar ke depannya kita bisa memaksimalkan potensi yang ada. Kapasitas kandang masih mencukupi, tetapi yang perlu kita perhatikan adalah pengisian kandang dan peningkatan produksi susu perah,” ungkap Didik penuh harapan.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi Didik untuk meninjau kondisi terkini UPT, tetapi juga sebagai langkah untuk memacu semangat jajaran Dinas Peternakan agar lebih produktif. Sektor peternakan, terutama pengolahan hasil ternak seperti keju, memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian daerah. Dengan perbaikan manajemen dan penambahan sumber daya, UPT ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama ekonomi Kabupaten Malang.
Plt Bupati Malang ini juga menambahkan, bahwa perhatian terhadap keberlanjutan sektor peternakan sangat penting, tidak hanya untuk menciptakan produk unggulan seperti keju Gouda, tetapi juga untuk menjaga ketersediaan bahan baku yang stabil. Ia berharap agar Dinas Peternakan segera menyusun langkah-langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan produksi dan peningkatan kesejahteraan para peternak di wilayah tersebut.
Dengan berakhirnya kunjungan tersebut, besar harapan agar UPT Pembibitan dan Pengolahan Hasil Ternak Malang dapat segera melakukan pembenahan dan membawa perubahan positif bagi produksi peternakan di Kabupaten Malang, khususnya dalam produk keju Gouda yang kini semakin diminati pasar.