Berita

Memanas, Massa Aksi Robohkan Pagar Kantor Bawaslu Jember

×

Memanas, Massa Aksi Robohkan Pagar Kantor Bawaslu Jember

Sebarkan artikel ini
Ketua Bawaslu Jember
Massa aksi merengsek masuk, pagar Bawaslu Jember roboh, Rabu, 13/11/2024. (Foto: Badri/Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Massa aksi memanas, Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) memaksa masuk ke dalam kantor Bawaslu Jember untuk menyampaikan aspirasinya terkait diduga ketidaknetralan penyelenggara, Rabu (13/11/2024).

Massa aksi mendobrak gerbang Bawaslu Jember hingga roboh sekitar pukul 12.11 WIB, dan memaksa masuk untuk menemui Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya Pradana, yang sedang berada di dalam ruangan.

Example 300x600

Peserta aksi geram karena Sanda maupun Komisioner Bawaslu lainnya tidak kunjung menemui pendemo yang tengah menyuarakan aspirasi terkait temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum penyelenggara Pemilu.

“Bawaslu harusnya tegas. Jangan biarkan penghianat demokrasi dibiarkan begitu saja. Harus dipecat, harus disanksi tegas. Mana Sanda kok gak keluar,” ucap Novi salah satu orator aksi.

Salah seorang penyelenggara Pemilu yang disebut oleh anggota aksi yakni Jovita Panwascam Sumberbaru, yang secara terang-terangan melakukan pelanggaran.

“Kami minta panggil Jovita sekarang juga, karena dia bilang akan maju kalau ada apa-apa. Pecat sekarang juga. Kami ingin penghianat demokrasi diadili,” tegas Novi.

Usai gerbang kantor Bawaslu jebol, beberapa anggota aksi berhasil menemui Sanda dan menyampaikan detail pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah PPK maupun PPS.

“Ini sudah terang-terangan melanggar. Makanya kami minta telepon sekarang juga Jovita itu,” pinta peserta massa dihadapan Sanda.

Sanda tidak langsung memenuhi permintaan mereka dengan dalih semua kebijakan yang harus dilakukan, termasuk pencopotan terhadap anggotanya, harus melalui berbagai tahapan. “Ada prosesnya yang harus dilakukan,” ucap Sanda kepada peserta aksi.

Mendengar jawaban ketua Bawaslu, peserta aksi nampaknya tidak puas dan akan menduduki kantor Bawaslu hingga Jovita benar-benar dipecat.

“Kita akan bertahan di sini sampai Jovita dipanggil oleh Bawaslu dan dipecat, termasuk nanti Panwascam lainnya yang gak netral,” pungkaa salah satu Korlap.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.