Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam upaya memperkuat budaya literasi dan numerasi di sekolah, SMPN 1 Sumberwringin mengadakan Workshop Pembelajaran Terintegrasi Literasi-Numerasi. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai Senin hingga Kamis (24-27 Februari 2025), bertempat di Ruang Pertemuan SMPN 1 Sumberwringin.
Workshop ini diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran dengan tujuan meningkatkan pemahaman serta penerapan literasi-numerasi dalam pembelajaran. Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberwringin, Sri Puji Rahayu, S.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam membangun budaya literasi-numerasi.
“Penguatan literasi dan numerasi bukan hanya tugas guru Bahasa Indonesia atau Matematika, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua. Jika semua mata pelajaran mengintegrasikan literasi dan numerasi dalam pembelajaran, maka siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata,” ujar Sri Puji Rahayu.
Sebagai narasumber, hadir Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd., seorang Instruktur Nasional Literasi sekaligus Fasilitator Integrasi Literasi-Numerasi dalam Pembelajaran. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa literasi dan numerasi tidak boleh dianggap sebagai beban tambahan, melainkan bagian dari strategi pengajaran yang efektif.
“Literasi dan numerasi bukan sekadar membaca dan berhitung, tetapi kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dalam berbagai konteks. Guru perlu menghadirkan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi siswa,” jelas Mohammad Hairul.
Selain menerima materi dari narasumber, peserta juga dipandu untuk meninjau ulang modul ajar yang selama ini digunakan. Dengan bimbingan fasilitator, mereka menganalisis dan menyusun ulang strategi pengajaran agar lebih terintegrasi dengan literasi dan numerasi. Harapannya, setiap mata pelajaran dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keterampilan siswa di bidang tersebut.
Workshop ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di SMPN 1 Sumberwringin dengan memastikan bahwa literasi dan numerasi bukan hanya sekadar program, tetapi menjadi bagian dari ekosistem pembelajaran di sekolah.