Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Jember menggelar demonstrasi tergabung dalam Forum Komunikasi Jember Online Bersatu ( FKJOB ) aksi ini, disertai dengan pemadaman aplikasi secara serentak 24 jam, Selasa (20/05/2025).
Koordinator FKJOB Dedi Novianto mengatakan, beberapa tuntutan diver ojol di antaranya, menuntut agar potongan aplikasi diturunkan menjadi 10%.
“Bahwa temen temen driver ojol sudah berjalan hampir 7 tahun di Jember tertindas secara aplikasi, tarif di tetapkan sampai saat ini tidak ada perubahan sama sekali memberatkan bekerja di tranportasi,”ucapnya.
Pihaknya mengungkapkan, Soal tarif Roda dua (R2) belum ada penyesuaian-penyesuaian di costumer ada kenaikan tetapi masuk di aplikator bukan ke driver ojol.
“Kalau di hitung bukan 20 persen potongan tetapi lebih dari 30 – 40 persen, seperti tarif Rp 10 ribu di trima oleh temen temen driver mendapatkan Rp 6000. Ini tidak adil bagi driver ojol,”keluhnya.
Sehingga, Regulasi transportasi barang bekerja di kurir online tidak ada perlindungan hukum sama sekali sampai saat ini, kita mendorong pemerintah pusat kementerian Perhubungan dan Kemendigi membuat regulasi yang baru.
“Tarif bersih angkutan khusus taxi online sampai saat ini, tidak ada penyesuaian harga padahal harga BBM sudah naik, harga belaku 4 tahu yang lalu,”ungkap Dedi.
Regulasi transportasi online masih belum bisa di terapkan, karena Kemendigi belum ada payung hukumnya, artinya begitu ada permasalahan menyangkut pautkan dengan aplikator, kementerian Perhubungan tidak bisa memfollow up.
“Setelah demo ini, dalam waktu dekat akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan tuntutan di kementerian. Nantinya akan bergabung secara nasional di daerah lain, akan bertemu di kementerian perhubungan dan kementerian Kominfo,”pungkasnya.