Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sepanjang bulan Maret hingga Juni 2025, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTARU) Rembang telah menyelesaikan pemeliharaan rutin di 18 ruas jalan. Dengan serapan anggaran sekitar 50 persen dari total Rp4,5 miliar yang dialokasikan. Total panjang jalan yang diperbaiki mencapai 11,6 kilometer.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTARU Rembang, Nugroho Tri Hutomo, mengatakan untuk mengatasi kerusakan parah di titik-titik tertentu. Sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan metode patc//tambal sulam (patching), bukan pelapisan ulang (overlay)
Nugroho berujar penanganan sudah kami mulai sejak bulan puasa. Kami fokus ke tambal sulam karena overlay butuh anggaran lebih besar.
Ruas jalan yang ditangani terbagi dalam dua kategori, yakni dalam kota dan luar kota. Di luar kota, perbaikan dilakukan di antaranya ruas jalan Tireman -Japerejo, Gunem – Banyuurip, dan Sulang – Banyuurip.
Sementara di dalam kota, pemeliharaan menyasar Jalan Wahidin, Jalan Dr. Soetomo, hingga Jalan Piere Tendean.
Perbaikan juga dilakukan terhadap jalan amblas di wilayah Gunungsari. Namun, dia mengakui beberapa hasil tambalan rusak kembali karena hujan yang masih turun di musim kemarau.
Selain cuaca, beban kendaraan besar yang melebihi kapasitas tonase juga mempercepat kerusakan jalan. Dia menegaskan bahwa jalan dengan volume lalu lintas tinggi seharusnya tidak hanya dipelihara, tapi ditingkatkan konstruksinya.
“Idealnya ditingkatkan secara permanen. Untuk itu kami sudah mengusulkan beberapa ruas ke Program Inpres Jalan Daerah, seperti ruas Pamotan – Banyuurip dan Sulang – Krikilan,” jelasnya.
Fokus berikutnya mencakup sembilan titik rawan longsor dan kerusakan jembatan menjelang musim hujan.
DPUTARU Rembang juga mengajukan tambahan anggaran Rp10 miliar dalam Perubahan APBD 2025 untuk mendukung pemeliharaan lanjutan.
“Selama anggaran mencukupi, kami akan lanjutkan perbaikan dengan metode yang lebih efisien dan daya tahan lebih baik,” pungkasnya.