Pemerintahan

Bupati Jember Launching Gus’e Peduli Kesehatan di Tiga Rumah Sakit

1955
×

Bupati Jember Launching Gus’e Peduli Kesehatan di Tiga Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
Bupati Ketika Launching Gus'e Peduli di Aula RSD dr Soebandi, Minggu (6/7/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Jember Muhammad Fawait launching Program Gus’e Peduli Kesehatan, merupakan program Bakti Sosial Bidang Kesehatan, di Aula Rumah Sakit dr Soebandi, Minggu (6/7/2025).

Program Gus’e Peduli Kesehatan ini diawali dengan melakukan khitan masal di tiga rumah sakit milik Pemkab Jember, yakni RSD dr Soebandi Jember, RSUD Balung, dan RSUD Kalisat. Total jumlah peserta khitan mencapai 190 anak dari yang ditargetkan 200 anak.

Example 300x600

Selain khitanan masal, bakti sosial bidang kesehatan di program ini, di antaranya operasi katarak pada 31 Juli 2025 mendatang di RSUD Kalisat dan RSD dr Soebandi, kemudian pada 23 Agustus 2025 operasi bibir sumbing di RSD dr Soebandi, dan pada 19-20 September 2025 berupa bakti sosial pemasangan kontrasepsi permanen untuk wanita alias MOW di RSD Balung.

Bupati Jember Gus Fawait menyatakan, Program bakti sosial yang dilakukan oleh pemkab Jember harus lebih baik dengan yang dilakukan oleh pihak swasta.

“Kami minta petugas memberikan layanan terbaiknya, untuk yang dikhitan, harus dilakukan pendampingan, sampai benar-benar sembuh. Lakukan kontrol secara berkala, pastikan masyarakat Jember mendapat layanan semestinya,”ungkap Bupati Jember.

Program kesehatan menjadi perioritas dan penting dalam pemerintahan dirinya, karena hal ini menyangkut banyak hal layanan kepada masyarakat, mulai dari Kemiskinan dan juga Stunting di Jember.

“Kita tahu bahwa Jember selalu saya sampaikan di mana-mana, kalau kita punya angka kemiskinan yang besar kita punya angka kemiskinan ekstrem yang juga besar bahkan terbesar di Jawa Timur,”katanya.

Selain itu menurut Gus Fawait, maka dari angka kemiskinan ini, berdampak kepada banyak hal termasuk masalah urusan kesehatan.

“Bahwa dalam kesehatan, dampak yang paling dirasakan adalah pada pertumbuhan angka kematian bayi dan ibu hamil, belum lagi masalah stunting. Layanan kesehatan menjadi skala perioritas dalam pemerintahannya,” sebutnya

Menangani angka kemiskinan dan juga stunting, tidak bisa dilakukan sendirian, diperlukan keterlibatan tim, baik dari dalam Pemkab Jember dalam hal ini maupun dari pihak swasta maupun perusahaan baik BUM.

“Kita tahu bahwa angka kematian bayi kita tertinggi, belum lagi stunting, nah ini tidak bisa kita tangani sendiri, maka saya mohon dibantu oleh panjenengan semua oleh para dokter para nakes, jajaran direktur rumah sakit dan juga Puskesmas,”paparanya.