Advertorial

Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk UHC dan Tekan Stunting Hingga 10%

2353
×

Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk UHC dan Tekan Stunting Hingga 10%

Sebarkan artikel ini
Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk UHC dan Tekan Stunting Hingga 10%
Bondowoso Fokuskan DBHCHT 2025 untuk UHC dan Tekan Stunting.


Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menetapkan prioritas penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025 sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 16 Tahun 2025. Dana tersebut diarahkan untuk mendukung berbagai program lintas sektor, mulai dari peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, hingga pemberantasan peredaran barang kena cukai ilegal.

BACA JUGA :
Meminimalisir Kecelakaan, Kades Tanahwulan Bondowoso Lakukan Penambalan Jalan

Dari total anggaran sebesar Rp67,89 miliar, sektor kesehatan memperoleh porsi terbesar, yakni Rp24,15 miliar. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dr. Moch Jasin, M.Kes, menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran kesehatan tersebut difokuskan pada program Universal Health Coverage (UHC) senilai Rp11,6 miliar.

Example 300x600

“UHC adalah sistem jaminan kesehatan yang menjangkau layanan yang tidak tercover BPJS, dengan tujuan memastikan seluruh warga, tanpa memandang status ekonomi, dapat mengakses pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas, dan terjangkau,” ujar Jasin, Selasa (29/7/2025).

BACA JUGA :
Siswa SMPN 1 Curahdami Bondowoso Raih Juara 1 Ganda KU-14 di Internasional Junior Tennis Championship 2024

Selain itu, dana juga digunakan untuk pengadaan kebutuhan medis, termasuk barang habis pakai, pemeriksaan kesehatan di puskesmas seperti tes gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta pemenuhan alat kesehatan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

BACA JUGA :
Kodim 0822 Bondowoso Panen Perdana Tanaman Hortikultura

Tak hanya itu, program penanganan stunting menjadi salah satu fokus utama. Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan susu balita sebagai langkah pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. “Harapannya, tahun depan angka stunting di Bondowoso dapat ditekan dari 11 persen menjadi 10 persen, sekaligus menjamin kesehatan masyarakat melalui cakupan UHC yang lebih luas,” pungkasnya.[*]

error: Content is protected !!