Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kampung Jadul di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember, menghadirkan suasana tempo dulu yang hangat dan penuh kenangan. Di antara rangkaian acara, fashion show anak-anak dengan busana klasik ala masa silam menjadi pesona yang paling mencuri perhatian, Rabu (19/8/2025).
Di panggung sederhana, anak-anak melangkah lugu dengan lurik, jarik, kebaya kecil, peci, blangkon dan polos. Mereka menghadirkan senyum dan tawa, seakan membawa penonton pulang pada masa kecil di kampung halaman.
Tak hanya itu, malam semakin berwarna dengan denting gamelan, pagelaran wayang kulit, dan Tari Remo yang anggun. Suasana pun kian utuh sebuah harmoni antara nostalgia dan pelestarian budaya.
Salah satu seorang pengunjung asal kabupaten Lumajang, Sulastri mengaku terhanyut oleh keindahan acara ini.
“Melihat anak-anak pakai kebaya kecil dan blangkon, rasanya nostalgia sekali. Ditambah ada wayang dan gamelan, suasananya benar-benar seperti tempo dulu,” ucap Sulastri nada terharu.
Di tengah kemeriahan, PJ Kepala Desa Keting, Abdul Rofiq, menitipkan pesan penuh makna. Ia berharap Kampung Jadul menjadi ruang kebersamaan, sarana menjaga warisan leluhur, sekaligus wadah untuk mempererat silaturahmi.
“Ia juga mengajak warga menjaga kebersihan, menumbuhkan potensi desa, serta menjadikan tradisi ini hidup lintas generasi,” ungkapnya.
Kampung Jadul bukan sekadar tontonan, melainkan tuntunan, mengingatkan betapa berharganya kearifan lokal, sekaligus memperkenalkan jejak budaya tempo dulu kepada anak-anak muda. Dari kesenian, kuliner tradisional, hingga usaha mikro kecil warga, semuanya berpadu meneguhkan identitas desa.
“Semoga denyut Kampung Jadul Desa Keting terus berlanjut, menjadi cahaya yang menerangi perjalanan desa: hidup dengan budaya, erat dalam kebersamaan,” harapannya.
Sementara Camat Jombang Nuryadi mengatakan, bahwa kampung Jadul di Desa Keting sangat unik, ciri khas dan sangat layak untuk di tampilkan menjadi satu objek wisata di kabupaten Jember.
“Saya tanggap suasana tempo dulu konsintensi mempertahankan budaya,” ungkapnya camat Jombang.
Sehingga tidak ada unsur budaya modern yang hadir di acara ini, seperti lampu listrik dan menu dari luar daerah seperti kue martabak tidak ada, dan menu yang di jual kampung Jadul menu tradisional.
“Kedepan pihaknya akan mensuport adanya Kampung Jadul, untuk mensosialisasikan, sehingga masyarakat Jember mengetahui acara sebagus ini di desa Keting,” pungkasnya.