Prestasi

Lima Dosen MPI IAI At-Taqwa Bondowoso Tampil di Ajang Akademik Internasional ANCOMS 2025

1245
×

Lima Dosen MPI IAI At-Taqwa Bondowoso Tampil di Ajang Akademik Internasional ANCOMS 2025

Sebarkan artikel ini
Lima dosen dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID — Lima dosen dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah akademik internasional.

Mereka terpilih sebagai pemakalah dalam The 7th Annual Conference for Muslim Scholars (ANCOMS) 2025, sebuah forum ilmiah bergengsi yang mempertemukan para cendekiawan Muslim, peneliti, dan akademisi dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berbagi gagasan inovatif seputar isu-isu kontemporer dalam keilmuan Islam.

Example 300x600

Dalam sambutannya pada The 7th Annual Conference for Muslim Scholars (ANCOMS 2025), Koordinator Kopertais Wilayah IV Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D, Kamis, 23 Oktober 2025, menegaskan bahwa forum akademik ini merupakan ajang bergengsi internasional bagi para cendekiawan, peneliti, dan mahasiswa Muslim untuk membahas isu-isu kontemporer dan berbagi gagasan inovatif dalam keilmuan Islam.

BACA JUGA :
Berbagi dengan Anak Yatim Piatu, Polres Bondowoso Gelar Doa Bersama

Tahun ini, konferensi mengusung tema “Dari Kearifan Lokal Menuju Harmoni Global: Memupuk Cinta dan Toleransi dalam Keilmuan Islam.”

Konferensi ini menjadi momentum penting bagi dosen-dosen IAI At-Taqwa Bondowoso untuk menunjukkan kiprah intelektual dan kontribusinya terhadap pengembangan peradaban Islam berbasis kearifan lokal di tengah era globalisasi dan Society 5.0.

Dosen pertama, Ust. Dr. Suheri, M.Pd.I, mempresentasikan penelitian berjudul “Coffee Tradition: From Living Room to Global Café as a Diplomatic Bridge for Realizing Tolerance and Global Harmony.” Ia menyoroti tradisi kopi sebagai media diplomasi kultural yang mampu membangun jembatan toleransi dan harmoni global.

Sementara itu, Ust. Dr. Abdul Wasik, M.HI, mengangkat penelitian berjudul “Dari Indonesia untuk Dunia Muslim: Model Tata Kelola Zakat Produktif Holistik sebagai Alternatif Global,” yang mengembangkan konsep Good Community Governance dalam tata kelola zakat produktif sebagai kontribusi Indonesia bagi peradaban ekonomi umat di tingkat internasional.

BACA JUGA :
Diduga Ketua Pilkades Desa Suco Lor Abaikan Prokes Covid-19, Disaat Rapat dengan Cakades

Adapun Ustadzah Yeni Tri Nur Rahmawati, M.Pd.I, meneliti tentang “Membangun Keluarga Sakinah dalam Tradisi Mamacah pada Rokat Pandhabah Manten” yang menggali nilai-nilai moral dan spiritual dalam tradisi lokal sebagai pondasi pembentukan keluarga harmonis menurut perspektif Islam.

Ust. Dr. Abdul Haq, M.Pd.I, turut berkontribusi dengan penelitian berjudul “Jejak Ilmu di Balik ‘Langgar Seppo’: Menyingkap Warisan Pendidikan” yang mengeksplorasi sejarah langgar (mushala) tradisional sebagai ruang pembelajaran dan pusat pembentukan karakter santri di pedesaan Madura.

Sedangkan Ustadzah Dini Siamika Tito Prayogi, M.Si, melalui penelitian “Ritual Nyonteng Kolbuk sebagai Representasi Harmoni Kultural: Semiotika Kearifan Lokal Menuju Harmoni Global,” mengkaji makna simbolik dalam ritual lokal yang sarat dengan pesan perdamaian dan kebersamaan lintas budaya.

Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Dr. Suheri, M.Pd.I, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan aktif para dosen MPI dalam forum internasional tersebut.

BACA JUGA :
Seorang Perempuan Ngaku Dicegat Begal di Tlogosari Bondowoso, Polisi Sebut Itu Hoaks

Menurutnya, partisipasi ini bukan hanya bentuk aktualisasi keilmuan, tetapi juga wujud nyata dari visi kampus Santri Ber- ISI— menginspirasi dunia melalui nilai-nilai keislaman yang berakar pada kearifan lokal dengan tetap memprioritaskan Intelektualitas, Spritualitas dan Integritas.

“Para dosen kita tidak hanya berbicara di ruang lokal, tetapi sudah membawa gagasan Islam Nusantara ke forum global. Ini adalah bukti bahwa tradisi, kearifan, dan pemikiran kita memiliki relevansi universal dalam membangun peradaban damai,” ujarnya.

Keterlibatan lima dosen tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi sivitas akademika IAI At-Taqwa Bondowoso untuk terus berinovasi dalam penelitian dan publikasi internasional, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi Islam daerah dalam membangun jembatan ilmu antara lokalitas dan globalitas.