Jember, LENSANUSANTARACO.ID – Sinergi antara pemerintah pusat, Provinsi Jawa Timur dan daerah dalam memperkuat kemitraan dan rantai pasok bagi pelaku usaha mikro, khususnya pada klaster pangan guna meningkatkan daya saing, kesejahteraan pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif, Senin (3/11/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian Setdaprov Jawa Timur Dr. MHD Aftabuddin Rijaluzzaman, S.Pt, M.Si, menyampaikan apresiasi Kementerian UMKM RI dan pemkab Jember atas implementasi program kumitra dan lokamodal lokomotif akses permodalan bagi pelaku usaha kecil.
“Jawa Timur salah satu provinsi Tingkat perkembangan ekonomi cukup signifikan memiliki potensi sangat besar dalam sektor koperasi dan UMKM,” ujarnya.
Menurut Aftabuddin, berdasarkan rilis BPS provinsi Jatim pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan kedua tahun 2025 tumbuh sebesar 5,23 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen menyumbang kontribusi terbesar nomor dua di pulau Jawa sebesar 5,36 persen dan berkontribusi sebesar 14,44 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi di 38 provinsi di Indonesia.
“Hasil penghitungan di atas koperasi UMKM Provinsi Jatim tahun 2024. Berkontribusi sebesar 60, 08 persen terhadap PDRB. Tentunya hal tersebut merupakan angka cukup besar dalam kontribusi perekonomian yang ada di Jawa Timur,” Imbuhnya.
Lebih lanjut, dari data Sistem Informasi Data Tunggal Kementerian Koperasi dan UKM RI, jumlah UMKM di Jawa Timur tercatat sebanyak 2.582.036 unit usaha. Tiga daerah dengan jumlah UMKM terbanyak yaitu Kabupaten Malang (156.772 UMKM), Kabupaten Jember (171.032 UMKM), dan Kota Surabaya (148.860 umkm).
“Dari jumlah tersebut, 99,7 persen UMKM masih berada pada skala mikro, sedangkan 0,23 persen tergolong usaha kecil dan hanya 0,04 persen yang masuk kategori menengah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran usaha mikro dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus tantangan besar untuk membantu mereka naik kelas dan lebih berkembang berdaya saing,” ungkap Setdaprov Jatim.
Sebagai wujud komitmen, Pemprov Jatim terhadap UMKM kami telah menuangkan misi pembangunan Nawabhakti Satya, khususnya dalam Bakti Jatim Kerja, berfokus pada perluasan lapangan kerja berkualitas melalui peningkatan kewirausahaan, investasi, dan stabilisasi ekonomi.
“Kemitraan memiliki peran penting dalam keberlangsungan UMKM. Selain memperluas pasar, kemitraan juga meningkatkan inovasi, efisiensi, dan kemudahan akses terhadap sumber daya,” paparanya.
Untuk itu, kemitraan di laksanakan mulai dari hulu hilir mulai dari proses produksi hingga proses distribusi ke konsumen.
“Pemprov Jatim mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat Kementerian UMKM RI talah mendampingi UMKM Jawa Timur khususnya di kabupaten Jember nantinya di mitrakan untuk bisa masuk ritel modern,” jelasnya.
Sementara Bupati Jember Gus Fawait Kabupaten Jember mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,5 triliun untuk 32.949 debitur.
“Bupati Jember menyampaikan dukungan bagi pelaku UMKM termasuk disabilitas dan kelompok rentan,” katanya.
Langkah konkrit dari pemerintah pusat untuk membina UMKM disambungkan antara UMKM dengan usaha-usaha besar. Sehingga akan menjamin keberlangsungan umkn yang ada di Kabupaten Jember.
“Kedepan perlu adanya pelatihan untuk calon pengusaha baru UMKM dari masyarakat produktif,” tuturnya.














