Sawahlunto, LENSANUSANTARA.CO.ID — Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menerima audiensi perwakilan World Bank dan PT PLN di Balaikota untuk membahas program Indonesia Renewable Energy Scale-Up and Economic Diversification of Sawahlunto, Selasa, 4 November 2025.
PT PLN bersama World Bank memaparkan kajian awal potensi transisi energi berbasis biomassa dan pumped storage hydropower (PLTA Pumped Storage) sebagai opsi pengembangan energi terbarukan di Sawahlunto.
Riyanda menyampaikan dukungan prinsip Pemko terhadap rencana tersebut dengan menegaskan bahwa implementasi program wajib memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif.
“Program energi berbasis transisi ini tidak boleh menimbulkan risiko bagi masyarakat, sehingga setiap keputusan harus memastikan keselamatan, kenyamanan, dan hak hidup warga tetap terlindungi,” tegas Wali Kota.
Wali Kota meminta PLN dan World Bank memperkuat kajian teknis dan analisis sosial-lingkungan secara komprehensif untuk menjamin pelaksanaan program berlangsung hati-hati, terukur, dan aman bagi warga sekitar.
Audiensi turut dihadiri Ketua Komisi I dan III DPRD Sawahlunto serta jajaran Forkopimda sebagai bentuk koordinasi antarpemangku kepentingan untuk memastikan proses diversifikasi ekonomi dan transisi energi di Sawahlunto berjalan transparan, inklusif, dan berpihak pada masyarakat.(Suherman)














