Jember, LENSANUSANTAR.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama Perum Bulog Cabang Jember resmi meluncurkan program bantuan pangan bagi masyarakat, Jumat (14/11/2025). Program ini merupakan bagian dari cadangan pangan pemerintah yang disalurkan berupa beras 20 kilogram dan minyak goreng 4 liter untuk membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat.
Kepala Perum Bulog Cabang Jember, Muhammad Ade Saputra, menyampaikan bahwa jumlah penerima bantuan pangan di Kabupaten Jember pada tahap alokasi terbaru tercatat sebanyak 202.233 penerima.
“Angka ini mengalami penurunan dibandingkan alokasi sebelumnya. Pada bulan Juni-Juli kemarin jumlah penerima bantuan sebanyak 203.433 penerima bantuan pangan, sehingga terjadi penurunan sekitar 1.412 penerima,” ujarnya.
Namun demikian, Ade menjelaskan bahwa di Kecamatan Sumbersari justru terjadi penambahan jumlah penerima bantuan.
“Awalnya 4.070 penerima, kini menjadi 4.180. Ada penambahan sekitar 110 penerima bantuan pangan,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa program pangan berupa beras 20 Kg dan minyak goreng 4 liter, untuk di salurkan masyarakat bertujuan mengurangi beban pengeluaran dan mengentaskan kemiskinan.
“Dengan program ini, diharapkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan stabilisasi pasar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Jember,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jember, Akhmad Helmi Luqman, mengungkapkan bahwa launching bantuan pangan ini difokuskan bagi masyarakat desil 1 hingga desil 5, yaitu kelompok ekonomi terbawah yang paling membutuhkan dukungan.
“Ini adalah bentuk sinergitas antara Gus Bupati, Kolaborasi dengan Perum Bulog Cabang Jember dalam menyalurkan bantuan pangan untuk seluruh masyarakat Jember,” katanya.
Terkait adanya pengurangan jumlah penerima pada alokasi terbaru, Halmi menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh pembaruan data dari pusat berdasarkan data tunggal ekonomi sosial.
“Pengurangan sebanyak 1.200 penerima disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kematian, perpindahan tempat tinggal, tidak ditemukan di lokasi, serta validasi data kematian sebelumnya,” jelasnya.














