BONDOWOSO, LENSANUSANTARA.CO.ID – Rumah Anak Berkebutuhan Khusus (RABK) Nanda Delisha Bondowoso sukses menggelar Talkshow Parenting yang mengupas tuntas tentang “Penanganan secara Holistik Anak Berkebutuhan Khusus di Rumah, Sekolah, dan Tempat Terapi.”
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Ballroom Hotel Dreamland Bondowoso ini berhasil menyedot antusiasme luar biasa dari ratusan peserta, membuktikan tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu anak inklusi.
Acara ini menampilkan narasumber yang sangat mumpuni di bidangnya, yaitu Waskito Budiadi A, AMF, RPT, RMT. Beliau adalah Konsultan Anak dengan minat besar pada perkembangan Anak Inklusi, berlatar belakang pendidikan Fisioterapi dari Universitas Muhamadiyah Solo, Pediatry Physical Therapy Gorninghen University, Belanda, dan Music Therapy Orff Schoolwerk Jerman.
Dipandu dengan apik oleh Dwi Angga Septianingrum, S.Pd, M.Pd., seorang pengajar Bahasa Indonesia, penulis lepas, dan walimurid RABK Nanda Delisha, diskusi berjalan interaktif dan hangat.
Talkshow ini tidak hanya dihadiri oleh wali murid dan alumni RABK Nanda Delisha, tetapi juga perwakilan dari berbagai sekolah swasta, bahkan orang tua penyintas ABK dari Bondowoso, Situbondo, hingga Jember. Total hampir 100 lebih peserta memadati ruangan.
Sebagai bentuk dukungan dari stakeholder, acara ini juga mendapatkan dukungan kehadiran dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, HIMPAUDI Bondowoso, Poli Psikiatri RSUD H. Koesnadi, Perwakilan Universitas Bondowoso, dan BSI selaku sponsor utama kegiatan.
Menutup sesi yang seru tapi serius, Kak Waskito menyampaikan pesan yang sangat menyentuh hati. Beliau menekankan bahwa pondasi utama menjadi orang tua anak inklusi adalah bahagia.
“Bahagia bukan dicari apalagi dinanti melainkan dibangun lewat diri sendiri. Anak inklusi bukan produk mubazir melainkan Kartu Istimewa untuk orang tua menuju surga. Menghadap anak inklusi harus dengan cinta dan waras jiwa. Orang tua kompak serta bahagia kunci anak bahagia dan nyaman menjadi seapa adanya,” tegas Kak Waskito.
Sementara itu, Moderator Dwi Angga menambahkan ajakan untuk mengganti penyebutan Anak Abnormal menjadi Anak Neurodivergent, sebagai wujud pengakuan bahwa mereka setara dan sama dengan anak reguler lainnya. Ia juga mendorong para orang tua untuk tidak ragu berkonsultasi dengan psikolog, meski stereotip terhadap profesi ini masih ada.
Talkshow Parenting ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dan pencerahan bagi para orang tua dan pendidik, menegaskan bahwa dengan penanganan yang holistik, penuh cinta, dan kebahagiaan, masa depan anak-anak inklusi akan cerah dan bermakna.














