Pariwisata

Wisata Alam Kawah Wurung Bondowoso Adalah Anak Gunung Ijen Purba, Begini Mulanya

×

Wisata Alam Kawah Wurung Bondowoso Adalah Anak Gunung Ijen Purba, Begini Mulanya

Sebarkan artikel ini
Kawah Wurung
Kawah Wurung Bondowoso


Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Salah satu destinasi wisata alam di Kecamatan Ijen Bondowoso yang tidak boleh dilewatkan adalah Kawah Wurung. Wisata ini berlokasi di Desa Kalianyar. Disebut Kawah Wurung karena bentuknya memang berupa kawah atau cekungan kawah gunung dan dibentuk oleh proses alam yang sangat panjang.


Kawah Wurung menawarkan pemandangan indah dan instagramable dengan rumput yang mengelilingi cekungan kawah, bak padang savana di Selandia Baru.

Example 300x600


Apalagi saat musim hujan tiba, rumput hijau menyegarkan mata pengunjungnya. Ditambah puluhan ternak warga yang dilepasliarkan di sana.


Kawah Wurung memiliki ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, sehingga udara di sekitarnya terasa dingin dan segar.


Kawah Wurung berjarak sekitar 9-10 kilometer dari Kawah Ijen. Bahkan dari lokasi ini, puncak Ijen bisa dilihat dengan jelas.


Sementara untuk bisa menikmati keindahan Kawah Wurung, pengunjung harus melewati ratusan anak tangga. Akses ini kemudian disebut dengan tanjakan cinta.


Di balik keindahan Kawah Wurung. Ternyata ada proses alam super dahsyat yang terjadi sebelum ada kehidupan manusia di sana. Fenomena alam itulah yang membentuk sejumlah gugusan gunung di Ijen dan sekitarnya.

Dulu Kecamatan Ijen tidaklah seperti yang ada saat ini. Kecamatan yang berbatasan dengan Banyuwangi ini awalnya adalah sebuah gunung besar yang disebut Gunung Ijen Purba.


Gunung Ijen Purba diperkirakan memiliki ketinggian 3.500 Mdpl (meter di atas permukaan laut). Gunung tersebut meledak sekitar 70.000 tahun lalu.


Di dalam tubuh Gunung Ijen Purba terdapat dapur magma yang sangat besar dan bersifat asam. Kemudian menghasilkan banyak gas sehingga terjadi tekanan juga sangat kuat.


Akibat tekanan itu, maka terjadi super dahsyat dengan kekuatan sangat besar. Mengakibatkan gelembung gas yang ada di bagian atas dapur magma ikut terletuskan yang ketika mengendap dan dikenal sebagai ‘batu apung’.


Letusan menghasilkan aliran piroklastik yang sebagian besar menuruni lereng utara.


Seiring berjalannya waktu, letusan Gunung Ijen Purba membentuk sebanyak 22 anak gunung. Salah satu diantaranya adalah Kawah Wurung.


Di Kawah Wurung pengunjung juga bisa menemukan bebatuan hitam yang strukturnya mirip dengan di Black Lava Plalangan.


Batuan tersebut merupakan magma yang mengalir dari gunung berapi pasca letusan Gunung Ijen Purba. Kemudian magma tersebut membeku dan kini jadi bebatuan hitam.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.