Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Mengendarai ratusan truk ke Pemkab Jember ribuan massa yang tergabung dalam Paguyuban Sopir Truk Bersaru menggelar demo bahkan aksi para sopir truk dan juga warga Puger ini, menyebabkan di depan Pemkab Jember mirip terminal angkutan barang, Senin (3/2/2025).
Aksi demo ribuan sopir truk menyusul adanya pembatasan jalan menuju kecamatan Puger Jember, yang diminta oleh massa lainnya dari kubu warga Desea Kasiyan Timur beberapa waktu lalu, yang disepakati di oleh Bupati.
Warga menuntut agar kendaraan truk besar tidak di izinkan untuk melintas, terutama truk menuju pabrik Semen Imasco, dikarenakan menyebabkan kerusakan jalan.
Ribuan sopir truk menuntut, agar pembatasan jalan menuju ke Kecamatan Puger dibuka kembali, karena tuntutan kubu warga Desa Kasiyan Timur yang meminta perbaikan jalan sudah mendapat respon baik dari Pemerintah Propinsi Jatim.
Namun warga di Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger, enggan memberikan kesempatan bagi sopir untuk melintas karena tonase angkutan yang yang disyaratkan warga dinilai tebang pilih.
Samsul Arifin Korlap aksi paguyuban sopir Truk saat orasi, Kami tetap meminta jalan dikembalikan seperti semula, jalan kan sudah mau diperbaiki tapi kami kok tidak boleh melintas, ini namanya diskriminasi sepihak.
“Sandang pangan kami tertutup akibat pembatasan jalan, itu jalan umum dan pemerintah sudah bersedia membenahi, seharusnya kami juga bisa melintas,”ucap Samsul korlap aksi. Pihaknya mendesak, agar Pemerintah membuka akses untuk kendaraan truk menuju Puger, agar mereka para sopir truk bisa bekerja kembali,”terangnya.
Tidak hanya itu, akibat dari dibatasinya kendaraan yang melintas, beberapa usaha UMKM warga menuju Puger juga lesu, karena sopir truk yang selama ini menjadi pelanggannya tidak bekerja.
“Saya tetap meminta jalan dibuka, jika tidak, berarti memang pemkab Jember tidak peduli, dan kami akan bertahan dan membuka sendiri jalan tersebut. Apalagi barusan aspirasi dengan pihak pemkab dan dinas PU bina marga tidak ada solusi dan terkesan sepihak,”tegasnya.
Ia mengungkapkan, Jangan salahkan kami jika terjadi benturan lebih besar sesama warga yang menghendaki pembatasan jalan, kami sudah siap demi bisa bekerja kembali.
“Samsul menilai adanya dua kubu yang bersebarangan, yakni dari kelompoknya Paguyuban Sopir truk dengan warga Desa Kasiyan Timur. Seperti ada kesengajaan yang dilakukan Pemerintah untuk membenturkan masyarakat,”bebernya.
Pemkab Jember memang sengaja benturkan kami, ini sebenarnya yang salah pihak PU Bina marga provinsi. Mengapa kubu sebelah sangat mudah tutup jalan, kenapa kami minta agar jalan dibuka malah dipersulit, ini kan sudah tidak beres.
“Kami tetap akan buka paksa jalan, kubu kubu sebelah sudah tega, nasib kami juga tidak di pikirkan, aksi kami hari ini juga tidak menemukan solusi, bupati Jember Hendy Siswanto tidak ada ditempat, malah yang bersangkutan ke Kasiyan Puger, ini sudah terlihat kesepihakan, dan kami akan melawan,”ujarnya.
Ketua Komisi C Ardi Pujo Prabowo, yang menemui peserta aksi siap menampung keinginan peserta aksi, pihaknya juga menyayangkan bupati Jember Hendy Siswanto yang tidak menemui masyarakat yang juga terdampak pembatasan jalan oleh pihak masyarakat Kasiyan Timur.
“Kami segera lakukan koordinasi, semua pihak agar bisa sama sama mendapatkan keadilan.Saya juga heran mengapa bupati malah ke Puger, padahal suasana ini sangat penting, ini bisa terjadi pertumpahan darah, seharusnya Bupati tidak memihak salah satu kubu,”kata Ardi.
Para aksi demo untuk bisa bertemu dengan Bupati Jember Hendy Siswanto, tidak berhasil, dimana pada saat bersamaan, Bupati menemui warga Desa Kasiyan Timur yang melakukan penandatanganan dengan Dinas PU Bina Marga Propinsi Jatim, terkait tuntutan pembatasan tonase angkutan truk,”pungkasnya.