Daerah

Madiun Jadi Pelopor Program Makan Bergizi Gratis, 7.000 Porsi Siap Disalurkan Setiap Hari

×

Madiun Jadi Pelopor Program Makan Bergizi Gratis, 7.000 Porsi Siap Disalurkan Setiap Hari

Sebarkan artikel ini
tim BP Taskin RI bersama Pemerintah Kabupaten Madiun meninjau langsung kesiapan dua dapur MBG di Dusun Kalilumbu dan sekitarnya

Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dua dapur utama di Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, mulai beroperasi. Program nasional andalan Presiden terpilih Prabowo Subianto ini menyasar pelajar, balita, dan ibu hamil sekaligus menggerakkan roda ekonomi desa | Jumat, 2 Mei 2025.

Kabupaten Madiun resmi mencatat sejarah sebagai daerah pertama yang meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiatif unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Bertempat di Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, dua dapur skala besar telah memulai produksi hingga 7.000 porsi makanan sehat setiap hari, menyasar kelompok rentan seperti pelajar, balita, serta ibu hamil dan menyusui.

Example 300x600

Program ini dijalankan oleh pemerintah pusat melalui Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin RI) sebagai bagian dari strategi nasional menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.

Pada Jumat (2/5/2025), tim BP Taskin RI bersama Pemerintah Kabupaten Madiun meninjau langsung kesiapan dua dapur MBG di Dusun Kalilumbu dan sekitarnya. Wakil Kepala I BP Taskin RI, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa operasional dapur ini berada di bawah koordinasi Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas mutu, efisiensi, dan distribusi makanan.

BACA JUGA :
PT KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan Sosial Rp1 Miliar Lebih di Tahun 2024

“Dua dapur siap berproduksi bulan ini, sementara empat dapur lainnya segera menyusul. Seluruhnya berada di Desa Sidorejo dan tersebar di Dusun Kalilumbu, Penjalinan, dan Balungsari,” ujar Nanik saat peluncuran dapur MBG.

Setiap dapur ditargetkan memproduksi 3.000–3.500 porsi makanan bergizi per hari. Tahap awal distribusi akan menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Kebonsari serta sebagian Kecamatan Geger.

Tak hanya menyoroti aspek gizi, MBG juga dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi desa. Setiap dapur melibatkan sekitar 47 tenaga kerja lokal, termasuk juru masak, petugas logistik, dan kurir makanan. Sumber bahan baku pun diambil dari petani, peternak, dan UMKM setempat—sebuah rantai pasok yang memperkuat ketahanan pangan desa sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, menyambut antusias program ini. Menurutnya, MBG akan membawa dampak langsung yang luas dan berlapis.

“Program ini menyentuh tiga sektor vital: kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Dengan gizi yang cukup, anak-anak lebih siap belajar, warga lebih sehat, dan desa lebih produktif,” ujar Hari Wuryanto.

Sebagai pelengkap program MBG, Pemkab Madiun juga tengah merancang program pendidikan nonformal bertajuk “Sekolah Rakyat”, ditujukan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang belum terjangkau pendidikan formal secara penuh.

BP Taskin RI mencatat, dibutuhkan setidaknya 36 dapur MBG untuk menjangkau seluruh Kabupaten Madiun. Karena itu, proses pemetaan wilayah strategis terus dilakukan, lengkap dengan studi infrastruktur dan pengamanan, bekerja sama dengan TNI dan Polri.

Sementara itu, Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Suardi Samiran, menambahkan bahwa tiap dapur akan dikelola oleh tiga personel dari Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)—yang terdiri atas kepala dapur, ahli gizi, dan akuntan.

Agar rantai pasokan tetap stabil, BGN juga akan menggandeng wilayah tetangga seperti Ponorogo dan Magetan untuk memperkuat distribusi bahan pangan, mencegah kelangkaan, dan menjaga kesinambungan program.

Dengan peluncuran ini, Kabupaten Madiun bukan hanya menjadi perintis, tetapi juga model nasional pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Sebuah langkah konkret untuk menekan angka kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat dari lapisan terbawah.