Organisasi

Kader GMNI Soroti Permasalahan Tahura di Bontobahari, Usulkan Relokasi Warga

129
×

Kader GMNI Soroti Permasalahan Tahura di Bontobahari, Usulkan Relokasi Warga

Sebarkan artikel ini
Keterangan Poto: Andi Al Fajri Ramadhan Ketua Karateker GMNI Komisariat UIN Alauddin (Jusran/Lensa Nusantara)

Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Permasalahan keberadaan permukiman warga di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bontobahari kembali menjadi sorotan. Kali ini, tanggapan datang dari kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Andi Al Fajri Ramadhan yang juga merupakan Ketua Karateker Komisariat UIN Alauddin Makassar, Cabang Makassar.

Dalam pernyataannya, Fajri menyampaikan keprihatinan terhadap nasib warga yang telah lama bermukim di kawasan Tahura tersebut. Ia menilai, pemerintah seharusnya memberikan perhatian serius dan solusi yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Example 300x600

“Pemerintah perlu memperhatikan nasib warga yang selama ini bermukim di sana, sebaiknya pemerintah merelokasi warga tersebut,” ujar Fajri. Kamis 5 Juni 2025. Menurutnya, kebijakan relokasi bisa menjadi jalan tengah antara pelestarian lingkungan dan pemenuhan hak-hak masyarakat.

BACA JUGA :
Kapolres Bulukumba Berganti, Yusran: Semoga Kasus Tambang dan Rokok Ilegal di Bulukumba Tuntas

Fajri menegaskan bahwa warga bukanlah perusak lingkungan, melainkan korban dari kebijakan yang tidak memberikan kejelasan status hukum atas tanah yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun. Ia meminta agar pendekatan yang dilakukan tidak semata-mata berbasis hukum, melainkan juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan.

Menurut Fajri, konflik antara masyarakat dan kawasan konservasi bisa dihindari jika pemerintah bersikap proaktif sejak awal. “Relokasi yang layak, dengan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar, adalah bentuk keadilan sosial,” imbuhnya.

BACA JUGA :
Dua Pria Bersenjata Parang Teror Pengguna Jalan, Bhabinkamtibmas Desa Taccorong: Informasinya Sudah Masuk di Kantor

Ia juga meminta agar pemerintah daerah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk merumuskan solusi yang komprehensif dan tidak merugikan masyarakat.

Fajri berharap, isu ini tidak berlarut-larut dan menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Ia juga mengingatkan agar aparat tidak bertindak represif kepada warga, apalagi selama ini tidak ada solusi nyata yang diberikan.

“Kami di GMNI selalu berpihak pada rakyat kecil. Kehadiran negara seharusnya melindungi, bukan menindas,” tegasnya. Ia menyatakan bahwa pihaknya siap mengawal persoalan ini hingga ada kepastian hukum dan solusi permanen dari pemerintah.

BACA JUGA :
Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba Anhar Sakti Reses di Desa Polewali

Pernyataan Fajri mendapat perhatian dari berbagai kalangan, khususnya aktivis mahasiswa yang selama ini turut mengadvokasi isu-isu sosial dan lingkungan di Sulawesi Selatan, khususnya di Bulukumba.

Masalah Tahura Bontobahari memang telah lama menjadi polemik. Diharapkan, dorongan dari berbagai pihak dapat memicu pemerintah mengambil langkah yang bijak dan adil, agar pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan seiring.