Advertorial

Disnaker Kabupaten Blitar Manfaatkan DBHCHT melalui Pelatihan Teknisi Sound Audio bagi Generasi Muda

108
×

Disnaker Kabupaten Blitar Manfaatkan DBHCHT melalui Pelatihan Teknisi Sound Audio bagi Generasi Muda

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas dan Transmigrasi, Lativ Usman,

Blitar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Blitar terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal melalui program pelatihan berbasis kebutuhan industri.

Melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar menyiapkan pelatihan teknisi sound audio sebagai salah satu skema unggulan yang menyasar generasi muda.

Example 300x600

Program ini merupakan bagian dari delapan skema pelatihan dan sertifikasi yang digelar sepanjang tahun 2025. Plt Kepala Disnaker Blitar, Nanang Adi, menyampaikan bahwa total anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan mencapai Rp1,5 miliar.

BACA JUGA :
Songsong Ramadhan 1444 Hijriyah, Bupati Blitar Berangkatkan Pawai Ta'aruf

“Dari delapan skema pelatihan, empat sudah berjalan sejak April lalu, yaitu barista, digital marketing, make up artist, dan refrigerasi domestik. Pelatihan-pelatihan tersebut masih berlangsung hingga Juli,” jelas Nanang, Senin (16/6/2025).

Empat skema lainnya, termasuk teknisi sound audio, barber shop, dan pengolahan produk unggas masih dalam tahap penyusunan teknis dan akan dijalankan pada semester kedua.

BACA JUGA :
Berantas Narkoba, Pemkot Blitar dan BNN Razia Rumah Kos

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas dan Transmigrasi, Lativ Usman, menjelaskan bahwa skema pelatihan teknisi sound audio dipilih karena tren permintaan pasar yang terus meningkat.

“Kami melihat banyak event musik, hiburan, dan industri kreatif yang berkembang di Blitar dan sekitarnya. Ini peluang besar, apalagi banyak anak muda yang tertarik. Kami ingin mereka tidak hanya punya skill, tapi juga sertifikat resmi dari BNSP,” terangnya.

Menurut Lativ, pelatihan yang diselenggarakan Disnaker tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mendorong peserta untuk menjadi wirausahawan mandiri.

BACA JUGA :
Bupati Blitar Kunjungi dan Berikan Bantuan Bagi Warga Tidak Mampu di Sanankulon

“Pelatihan barista dan digital marketing sebelumnya sudah menarik minat ratusan pemuda. Meskipun kuota terbatas, antusiasme peserta menunjukkan bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan,” tambahnya.

Pelatihan ini juga dirancang agar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sehingga lulusan program dapat langsung terserap di dunia kerja atau membuka usaha mandiri di bidangnya masing-masing.( arif/ ADV/ Kominfo)