Samarinda, LENSANUSANTARA.CO.ID – Wakil Menteri Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Prof. Stella Christie, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke SMA Negeri 10 Samarinda pada Selasa (18/6/2025), sebagai bagian dari program nasional Sekolah Garuda Transformasi 2025.
Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan langsung pemerintah pusat terhadap sekolah-sekolah terpilih yang menjadi bagian dari transformasi pendidikan berbasis sains dan teknologi.
SMAN 10 Samarinda menjadi satu-satunya wakil dari Kalimantan Timur yang berhasil masuk dalam 12 sekolah terpilih dari 433 sekolah di seluruh Indonesia, sesuai Keputusan Dirjen Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek Nomor 0127/D/DV.02.02/2025.
Turut hadir dalam rombongan Wamendiktisaintek, Ketua Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP, yang mendukung penuh langkah-langkah transformasi pendidikan di daerah.
Kegiatan kunjungan juga diisi dialog pendidikan lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan daerah, antara lain: Pemerintah Provinsi Kaltim (diwakili Sekretaris Disdikbud), DPRD Provinsi, Korem 091/ASN, Polresta Samarinda, Pemerintah Kota (diwakili Disdikbud Kota), Dewan Pendidikan, MKKS SMA, kepala SMAN unggulan di kaltim, tokoh pendidikan Prof. Dr. Ir. Bohari Yusuf, M.Si., serta guru dan siswa SMAN 10.
Usai diskusi, Prof. Stella Christie bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke berbagai fasilitas dan aktivitas siswa.
Ia menyaksikan demonstrasi inovatif seperti robotika, peluncuran roket air, dan membatik, serta meninjau laboratorium IPA, perpustakaan, dan asrama siswa. Kemudian makan siang bersama siswa asrama menambah kehangatan kunjungan ini, yang diakhiri dengan sesi wawancara bersama media lokal dan nasional.
Dalam keterangannya, Prof. Stella Christie menjelaskan bahwa Sekolah Garuda Transformasi adalah bagian dari komitmen Kemendiktisaintek untuk memperluas akses pendidikan tinggi serta memperkuat kapasitas guru, manajemen, dan siswa.
Sekolah Garuda terdiri dari dua kategori, yakni Garuda Baru (sekolah yang dibangun dari awal) dan Garuda Transformasi (sekolah eksisting yang ditingkatkan).
“SMAN 10 Samarinda kami lihat memiliki potensi luar biasa sebagai pusat pengembangan pendidikan berbasis sains di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala SMAN 10 Samarinda Fathur Rachim menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Menurutnya, penetapan sebagai Sekolah Garuda Transformasi merupakan amanah besar sekaligus peluang berharga untuk menjadikan sekolah sebagai pusat inovasi pendidikan di Indonesia timur.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi, mengembangkan pembelajaran berbasis sains dan teknologi, serta memperkuat karakter dan daya saing siswa kami. Ini juga merupakan hasil dari doa dan kerja keras seluruh warga sekolah. Sebagai satu-satunya wakil Kalimantan Timur dari 433 sekolah yang diseleksi, kami akan menjadikan ini sebagai motivasi untuk terus tumbuh,” ujar Kepala Sekolah.
Kunjungan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan SMAN 10 Samarinda menuju status sekolah berkelas nasional dan internasional dalam kerangka transformasi pendidikan Indonesia. (Haerul)
