Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bertempat di aula Rutan Kelas IIB Banjarnegara, Program Rehabilitasi Pemasyarakatan dan Pembinaan Kemandirian (PRPPK) resmi diluncurkan. Dihadiri Bupati Amalia Desiana, dengan didampingi Kalapas Rutan Dodik Harmono, Kajari Fadhila Mayasari, S.H.,M.Kn, Dandim 0704, Kabag Ops Polres, BNN Purbalingga Tony Gunawan, serta beberapa Kepala OPD tersebut juga dilakukan penyematan tanda kepada beberapa perwakilan santri (penghuni rutan).
Tidak hanya launching Program Rehabilitasi Pemasyarakatan dan Pembinaan Kemandirian, dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Rutan Banjarnegara bersama Pemerintah Darah serta Aparat Penegak Hukum sebagai upaya dalam pencegahan dalam penanganan permasalahan yang dihadapi, dan sekaligus memikirkan nasib para santri yang sudah bebas dari Rutan kelas IIB Banjarnegara.
”Dangan adanya program ini, harapan kedepan dengan seluruh elemen terutama dari Forkopimda dan Rutan Banjarnegara ini nantinya para santri yang sudah keluar bisa diterima di masyarakat, dan karena memang tempat terbatas, Kepala rutan memberikan beberapa pelatihan para santri untuk bisa bercocok tanam, jadi kita cocokan kemampuannya, jika bisanya memasak kita nanti berikan pelatihan memasak,sehingga nanti santri setelah kembali ke masyarakat tidak bingung mau usaha atau bekerja apa jadi tidak ada keinginan lagi menjadi santri di Rutan,” jelas Bupati Amalia kepada awak media, Kamis, (7/8/2025).
Bupati juga menyampaikan, Pemda akan menggandeng beberapa stakeholder untuk mempekerjakan para mantan santri yang keluar dari Rutan Kelas IIB Banjarnegara.
” Tentunya kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan seorang diri tentang kemasyarakatan ini, jadi harus bekerjasama semua pihak, karena biar santri ini setelah keluar ada tempat yang mau menampung, karena rata-rata citranya negatif kepada mereka dan sulit bekerja, termasuk pelatihan dari Indakop, Dinas Pertanian, kalau masalah memberikan modal nanti kita lihat, kalau santri dari kelompok mampu kita hanya pendampingan dan kalau yang rentan kita akan kerjasama dengan Perbankan, CSR atau Baznas, intinya kita akan mencarikan solusi untuk para santri,” kata Bupati.
Sementara menurut Kalapas Rutan IIB Banjarnegara Dodik Harmono menambahkan, bahwa keberhasilan kemasyarakatan yang dilaksanakan tidak bisa lepas dari Pemerintah Daerah, stakeholder dan APH serta petugas yang berada di Rutan IIB.
”Memang semua ini butuh sinergi dan kolaborasi, jika semua berjalan baik Insya Allah pemulihan akan berhasil, sejatinya Rutan maupun Lapas itu untuk pelayanan warga binaan,sesuai perintah Pak Menteri dan Aswa Cita poin ketiga, yaitu untuk pemulihan para santri melalui UMKM dan ekonomi yang berkualitas, dan semoga Program ini kedepan bisa berhasil di Banjarnegara khususnya kemasyarakatan kita,” ungkap Dodik.
Masih kata Dodik,” Terkait MOu tadi masalah program pelayanan dan ketahanan warga binaan, salah satunya bahwa rutan atau lapas itu sejatinya bukan tempat binaan tetapi juga pengamanan, sehingga kita kerjasama dengan Kejaksaan, TNI dan Kepolisian dan yang selanjutnya yaitu kita kerjasama dengan PT Kanaka, dan Alhamdulillah mereka mau menerima warga binaan yang keluar untuk bekerja, dan ini langsung mendapatkan Support langsung dari Bupati, dan untuk tempatnya sudah di jelaskan Bupati tadi dimana mereka ditempatkan untuk mendapatkan pekerjaan,” beber Dodik.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati bersama rombongan juga sempat melihat beberapa karya warga binaan seperti hiasan wayang, keset, pengolahan kopi, budidaya anggrek, hingga memanen sayuran dari hasil yang ditanam oleh para penghuni rutan Kelas IIB Banjarnegara. (Gunawan).
Lauching Program PRPPK, Rutan Banjarnegara Utamakan Masa Depan Warga Binaan
Lensa Nusantara3 min baca

Bupati Banjarnagara Amalia Desiana foto bersama usai penandatanganan MOu dengan para warga binaan, Kamis, 7/8/2025. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara).